Seruan untuk Internasional dari Perempuan Afrin
Suriah: Perempuan Afrin Menyerukan Dukungan Global
sumber : https://www.greenleft.org.au/content/syria-women-afrin-call-global-support
9 Maret 2018
Dalam beberapa tahun terakhir, Suriah Utara (juga dikenal dengan nama Kurdi-nya, "Rojava") telah menjadi kancah revolusi sosial dengan pemerdekaan perempuan di pusat-nya. Akan tetapi ia telah berada dibawah serangan terus-menerus.
Setelah hampir mengalahkan geng-geng ISIS, ancaman terbaru terhadap revolusi datang dari invasi Turki ke kanton Afrin di Suriah Utara. Invasi, yang dilakukan dengan keterlibatan Rusia dan AS, telah berlangsung sejak 20 Januari, menyebabkan semakin banyaknya korban sipil.
Menandai Hari Perempuan Internasional tanggal 8 Maret, organisasi-organisasi perempuan di kanton Afrin mengeluarkan seruan mendesak meminta dukungan dari komunitas internasional. Seruan tersebut yang disajikan di bawah ini telah sedikit diringkas dan diedit untuk membuatnya lebih jelas. Versi aslinya dapat dibaca di sini.
***
Pawai perempuan Kurdi pada Hari Perempuan Internasional di kota Afrin.
Tanah-tanah kami dirampas, anak-anak dibunuh, dan perempuan-perempuan diserang, dan dunia masih saja bungkam mengenai pembantaian yang dilakukan.
Afrin masih diserang oleh tentara Turki dan pendukungnya dari al-Nusra dan al-Qaeda ; pesawat dan helikopter Turki mulai menembaki desa-desa, kota-kota dan seluruh wilayah.
Tidak hanya itu, mereka juga mulai menembakkan meriam ke pusat kota untuk mengintimidasi dan memindahkan warga, yang menyebabkan pembantaian terhadap anak-anak, perempuan, orang tua dan warga sipil yang tak berdaya, termasuk imigran yang melarikan diri dari desa mereka ke kota untuk menghindari kebrutalan Tentara Turki.
Tujuan agresi Turki adalah untuk mengusir penduduk asli Afrin melalui pembumihangusan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sedang mencoba berbagai cara untuk menduduki Afrin dengan menyerang infrastrukturnya dan menyebarkan teror di hati orang-orang dengan menembaki rumah dan bangunan.
Akibatnya, anak-anak adalah korban pertama perang ini, menderita trauma psikologis dan neurologis, karena tidak mudah bagi anak-anak untuk melihat orang tua mereka terbunuh di depan mata mereka. Mereka juga mencabut dari anak-anak dan kaum muda hak atas pendidikan dengan menjadikan sekolah-sekolah sebagai target, yang pada dirinya sendiri merupakan bencana kemanusiaan.
Negara Turki telah melanggar hukum dan konvensi internasional dan kemanusiaan dalam agresinya terhadap Afrin. Gas klorin telah digunakan di desa-desa perbatasan. Ini dikonfirmasi oleh laporan-laporan dokter melalui gejala yang muncul pada pasien seperti sesak napas, kulit yang kemerahan dan gejala lainnya. Mereka juga telah memutilasi tubuh dengan metode-metode yang paling tidak manusiawi.
Bahkan batu-batu pun tak lolos dari kejahatan mereka, karena serangan mereka telah menargetkan situs-situs sejarah dan arkeologis di Afrin untuk menghapus sejarah peradaban yang hidup di tanah itu, dan juga menghapus jejak-jejak kemanusiaan dari keberadaan.
Kami dikejutkan oleh keheningan internasional organisasi-organisasi kemanusiaan, dan organisasi hak-hak anak-anak dan perempuan terhadap pembantaian-pembantaian dan pelanggaran-pelanggaran tak manusiawi yang dilakukan di Afrin.
Kami, para perempuan Afrin, bertekad untuk mempertahankan sejarah kami, warisan kami dan tanah yang kami warisi dari leluhur kami. Kami berikrar bahwa kami akan melawan dan berjuang sampai kami melenyapkan ketidakadilan dan tirani, dan menghentikan pendudukan Turki.
Kami, organisasi-organisasi perempuan di wilayah Afrin, menyerukan kepada semua organisasi hak asasi manusia, lembaga-lembaga dan Amerika Serikat untuk memecah kebisuan mereka, dan bergerak untuk melindungi sejarah dan warisan perempuan di Afrin, dan menghentikan pertumpahan darah dan hilangnya nyawa orang-orang yang tak bersalah.
Kami dikejutkan oleh keheningan internasional organisasi-organisasi kemanusiaan, dan organisasi hak-hak anak-anak dan perempuan terhadap pembantaian-pembantaian dan pelanggaran-pelanggaran tak manusiawi yang dilakukan di Afrin.
9 Maret 2018
Dalam beberapa tahun terakhir, Suriah Utara (juga dikenal dengan nama Kurdi-nya, "Rojava") telah menjadi kancah revolusi sosial dengan pemerdekaan perempuan di pusat-nya. Akan tetapi ia telah berada dibawah serangan terus-menerus.
Setelah hampir mengalahkan geng-geng ISIS, ancaman terbaru terhadap revolusi datang dari invasi Turki ke kanton Afrin di Suriah Utara. Invasi, yang dilakukan dengan keterlibatan Rusia dan AS, telah berlangsung sejak 20 Januari, menyebabkan semakin banyaknya korban sipil.
Menandai Hari Perempuan Internasional tanggal 8 Maret, organisasi-organisasi perempuan di kanton Afrin mengeluarkan seruan mendesak meminta dukungan dari komunitas internasional. Seruan tersebut yang disajikan di bawah ini telah sedikit diringkas dan diedit untuk membuatnya lebih jelas. Versi aslinya dapat dibaca di sini.
***
Pawai perempuan Kurdi pada Hari Perempuan Internasional di kota Afrin.
Tanah-tanah kami dirampas, anak-anak dibunuh, dan perempuan-perempuan diserang, dan dunia masih saja bungkam mengenai pembantaian yang dilakukan.
Afrin masih diserang oleh tentara Turki dan pendukungnya dari al-Nusra dan al-Qaeda ; pesawat dan helikopter Turki mulai menembaki desa-desa, kota-kota dan seluruh wilayah.
Tidak hanya itu, mereka juga mulai menembakkan meriam ke pusat kota untuk mengintimidasi dan memindahkan warga, yang menyebabkan pembantaian terhadap anak-anak, perempuan, orang tua dan warga sipil yang tak berdaya, termasuk imigran yang melarikan diri dari desa mereka ke kota untuk menghindari kebrutalan Tentara Turki.
Tujuan agresi Turki adalah untuk mengusir penduduk asli Afrin melalui pembumihangusan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sedang mencoba berbagai cara untuk menduduki Afrin dengan menyerang infrastrukturnya dan menyebarkan teror di hati orang-orang dengan menembaki rumah dan bangunan.
Akibatnya, anak-anak adalah korban pertama perang ini, menderita trauma psikologis dan neurologis, karena tidak mudah bagi anak-anak untuk melihat orang tua mereka terbunuh di depan mata mereka. Mereka juga mencabut dari anak-anak dan kaum muda hak atas pendidikan dengan menjadikan sekolah-sekolah sebagai target, yang pada dirinya sendiri merupakan bencana kemanusiaan.
Negara Turki telah melanggar hukum dan konvensi internasional dan kemanusiaan dalam agresinya terhadap Afrin. Gas klorin telah digunakan di desa-desa perbatasan. Ini dikonfirmasi oleh laporan-laporan dokter melalui gejala yang muncul pada pasien seperti sesak napas, kulit yang kemerahan dan gejala lainnya. Mereka juga telah memutilasi tubuh dengan metode-metode yang paling tidak manusiawi.
Bahkan batu-batu pun tak lolos dari kejahatan mereka, karena serangan mereka telah menargetkan situs-situs sejarah dan arkeologis di Afrin untuk menghapus sejarah peradaban yang hidup di tanah itu, dan juga menghapus jejak-jejak kemanusiaan dari keberadaan.
Kami dikejutkan oleh keheningan internasional organisasi-organisasi kemanusiaan, dan organisasi hak-hak anak-anak dan perempuan terhadap pembantaian-pembantaian dan pelanggaran-pelanggaran tak manusiawi yang dilakukan di Afrin.
Kami, para perempuan Afrin, bertekad untuk mempertahankan sejarah kami, warisan kami dan tanah yang kami warisi dari leluhur kami. Kami berikrar bahwa kami akan melawan dan berjuang sampai kami melenyapkan ketidakadilan dan tirani, dan menghentikan pendudukan Turki.
Kami, organisasi-organisasi perempuan di wilayah Afrin, menyerukan kepada semua organisasi hak asasi manusia, lembaga-lembaga dan Amerika Serikat untuk memecah kebisuan mereka, dan bergerak untuk melindungi sejarah dan warisan perempuan di Afrin, dan menghentikan pertumpahan darah dan hilangnya nyawa orang-orang yang tak bersalah.
No comments
Post a Comment