Kiri Sosial membuka ruang bagi kawan-kawan yang ingin berkontribusi pada Kirisosial.blog. Kami menerima kontribusi dalam bentuk artikel terjemahan yang memuat tentang inspirasi gerakan yang partisipatif atau tentang inspirasi persatuan. Silahkan kirim terjemahan anda melalui inbox FB atau kirim melalui kirisosial@gmail.com. Terimakasih

Kekuasaan Rakyat Di Kuba--Bagian Kedua

Dr Jose Luis Toledo





Lalu, bagaimana negara diorganisasikan setelah diterapkan Konstitusi 1976?

Pertama, ditetapkan bahwa badan tertinggi kekuasaan negara adalah Majelis Rakyat. Dan satu unsur yang membedakan Konstitusi tahun 1976 adalah bahwa Konstitusi ini meninggalkan posisi pemisahan kekuasaan model triaspolitika yang sudah mapan (eksekutif, legislatif dan yudikatif); Dan mengatakan bahwa hanya ada satu kekuasaan di Kuba, yaitu kekuasaan yang dilakukan oleh rakyat, yang akan menjalankannya secara langsung, yaitu melalui Majelis Kekuasaan Rakyat dan lembaga yang berasal darinya.

Apa karakteristik Majelis Nasional Kekuasaan Rakyat?

Ini adalah lembaga satu kamar (Unikameral), hanya memiliki kamar deputi dan ini tidak permanen.

Sebuah lembaga di mana semua anggota bertanggung jawab dan sebagai tambahan, semua dapat dicopot kapanpun dari posisi mereka. Ada aturan yang dibuat, yang disebut Hukum Penarikan dari Posisi Kekuasaan Rakyat, yang menetapkan prosedur yang harus diikuti untuk memecat siapapun anggota Majelis Nasional.

Selain itu, anggota Majelis Kekuasaan Rakyat bukan bersifat profesional dalam posisi mereka. Jika Anda pergi ke departemen tenaga kerja dan meminta nomenklatur posisi dan gaji deputi Majelis Nasional Kekuasaan Rakyat, Anda akan diberi tahu: tidak ada gaji.

Karena di Majelis Nasional, dari delapan deputi yang memiliki jabatan profesional, gaji kita adalah dari pekerjaan kita sebelumnya. Tidak ada posisi dengan gaji yang telah ditentukan sebelumnya, dan elemen tersebut tidak hanya mencirikan Majelis Nasional, tapi juga Majelis Provinsi dan Majelis Kota lainnya.

Negara ini memiliki dua jenis pemilihan, umum dan bagian/parsial, dan Majelis Kota dipilih melalui pemilihan bagian/parsial.


Di negara ini, setiap dua setengah tahun ada pemilihan bagian/parsial di mana Majelis Kota terpilih.

Saya selalu mengatakan bahwa Majelis Kota adalah poros utama demokrasi revolusioner Kuba, jadi merupakan kesalahan serius jika tidak bekerja setiapnya hari untuk memperkuat Majelis Kotamadya dan peran delegasi.

Hari ini, musuh-musuh Revolusi memfokuskan semua fokusnya untuk melemahkan Majelis Kota, dan untuk mengontrolnya, atau setidaknya ada perwakilannya untuk mendapatkan akses terhadap Majelis Kota. Dengan demikian memperkuat Majelis Kota dan orang-orang yang menjadi delegasi merupakan tugas strategis dalam pembelaan terhadap Revolusi.

Satu pertanyaan yang banyak orang tanyakan adalah bagaimana delegasi terpilih jika tidak ada partai di Kuba yang mencalonkan kandidat?

Orang-orang langsung mencalonkan (kandidat) di daerah pemilihan mereka. Pemilihan diadakan oleh komisi pemilihan, kami menghadiri pertemuan, dan kami secara bebas dan spontan mengusulkan dan memutuskan siapa delegasi (calon) kami dengan mengacungkan jari tangan. Dan di setiap kabupaten tidak kurang dua sampai delapan orang harus dinominasikan.

Di sini tidak seorang pun yang melakukan pemungutan suara mengatakan bahwa anggota partailah yang harus dipilih, juga tidak ada orang yang dinominasikan oleh partai, elemen yang mendasari seseorang dapat dicalonkan, dapat disebut sebagai cerminan kepemimpinan; Yaitu tingkah laku yang tepat, kinerja yang baik dan sebagai pelayan publik.

Di dalam undang-undang ini, syarat untuk mengabdi sebagai pejabat publik bukan karena seseorang adalah kader partai

Menurut Anda, apa mekanisme kontrol dan transparansi pemilihan dalam proses pemilu bagian/parsial?

Ada dua cara untuk memastikan proses pendaftaran pemilih dan untuk menggantinya: daftar pemilih tersebut diubah karena orang-orangnya sudah tidak ada atau hal tersebut berubah dalam kotak suara melalui surat suara yang disetorkan.

Prinsip pendaftaran pemilih di Kuba adalah kemudahan akses.

Semua perempuan yang melahirkan bayi di rumah sakit, akan diminta data pribadi bayi tersebut oleh petugas catatan sipil dan mengisi formulir. Di kantor catatan sipil, ibu tersebut akan diberi kartu identitas kecil dari anaknya dan ketika anak itu mencapai usia 16 tahun, dia secara otomatis terdaftar dalam daftar pemilih; Tidak perlu menunjukan dokumen atau membayar pajak; Dia sudah otomatis menjadi pemilih di negara ini.

Langkah kedua adalah bahwa otoritas pemilihan memberikan daftar pemilih kepada para pemimpin di dalam CDR (Komite untuk Pertahanan Revolusi) untuk memverifikasi di blok mereka masing-masing jika mereka adalah orang-orang yang tinggal di sana, jadi ada kesempatan untuk mengidentifikasi siapa yang tinggal di sana, siapa yang pindah, siapa yang meninggal dll

Tapi kalau itu tidak cukup, maka daftar pemilih itu kemudian dipasang di tempat umum, juga biografi para kandidat, dan kita semua bisa memeriksanya. Ini adalah transparansi dan kontrol rakyat atas pendaftaran pemilih.

Berikutnya, adalah memastikan pemungutan suara. Siapakah yang menangani kotak suara kita?

Pemilu kami berlangsung dengan sangat tenang di hari Minggu, sehingga orang-orang dapat pergi untuk memilih dan perhitungan suara diurus oleh pelopor kami (Anak-anak Sekolah Dasar).

Tapi saya selalu mengatakan, sebenarnya kita semualah yang mengurus kotak suara. karena ketika seorang anak laki-laki, keponakan, atau seorang cucu mengurus kotak itu,maka keluarga tersebut menghabiskan waktu memeriksanya untuk melihat bahwa ia berperilaku baik, dan lain-lain. Jadi, TPS diurus oleh semua orang

Bagaimana suara dihitung?

Perhitungannya bersifat publik di mana anggota komisi pemilihan wilayah, perwakilan organisasi politik dan massa, kandidat dan warga negara lain yang sangat ingin hadir, mereka bisa hadir.

Kotak suara dibuka, semua surat suara ditata, dihitung dan hasilnya diberikan segera. Jadi tidak ada transparansi yang lebih besar. Dan jika itu tidak cukup, komisi pemilihan nasional, setelah proses pemilihan selesai, melakukan audit terhadap tempat pemungutan suara.

Oleh karena itu, delegasi yang terpilih, adalah tokoh penting yang harus kita semua bantu dan kita kuatkan, agar pemerintahannya semakin efisien dengan bantuan semua orang.

Dan delegasi tersebut bergabung di dalam Majelis Kota, yang akan memilih diantara anggotanya seorang ketua, wakil ketua, dan menunjuk seorang sekretaris, sehingga Majelis Kota terbentuk.

Bersambung ke bagian ketiga

No comments

Powered by Blogger.