Kiri Sosial membuka ruang bagi kawan-kawan yang ingin berkontribusi pada Kirisosial.blog. Kami menerima kontribusi dalam bentuk artikel terjemahan yang memuat tentang inspirasi gerakan yang partisipatif atau tentang inspirasi persatuan. Silahkan kirim terjemahan anda melalui inbox FB atau kirim melalui kirisosial@gmail.com. Terimakasih

Belajar dari Demokrasi di Kuba: Tentang Pemilu



Sistem ini dirancang untuk melibatkan seluruh rakyat Kuba dalam setiap proses demokrasi disetiap level untuk memastikan bahwa uang, kekerasan dan korupsi tidak pernah bisa lagi digunakan untuk merebut kekuasan.


Sumber : https://www.cuba-solidarity.org.uk/resources/democracyfactsheet2015.pdf


Demokrasi

Leaflet kampanye solidaritas Kuba


Sebelum Revolusi

Pada tahun 1959 revolusi Kuba berhasil mengalahkan kediktatoran, Fulgencio Batista yang korup dan anti-rakyat. Batista merebut kekuasaan dengan cara kudeta militer pada tahun 1952 dan dengan cepat membatalkan pemilu. Mereka yang menentang Batista dipenjarakan dan dibunuh. Mafia Amerika Serikat seperti Meyer Lansky dan Lukcy Luciano menjadi sekutu Batista, para pendukungnya, Pemerintah Amerika Serikat dan pengusaha besar yang mengambil jutaan dollar dari rakyat Kuba.



Revolusi Kuba menghentikan hal tersebut, tetapi itu tidak menghentikan upaya bertubi - tubi dari pemerintah Amerika Serikat untuk menghancurkan kemajuan rakyat Kuba bahkan dengan serangan terbuka seperti invasi Teluk Babi dan operasi-operasi rahasia yang bekerja sama dengan Batista. Pemerintah Amerika Serikat mengucurkan jutaan dollar beasiswa kepada kelompok-kelompok kerja yang bekerja didalam dan diluar kuba yang dikenal sebagai “Program Pembangunan Demokrasi” dengan tujuan memaksa pemerintah Kuba untuk sekali lagi tunduk kepada kepentingan ekonomi-politik Amerika Serikat.


Demokrasi di Kuba

Sistem demokrasi di Kuba berkembang dari kehendak kuat untuk mempertahankan capaian-capaian Revolusi 1959 seperti pemberantasan buta huruf, layanan kesehatan gratis yang menyeluruh dan pemenuhan kebutuhan sosial masyarakat. Sistem ini dirancang untuk melibatkan seluruh rakyat Kuba dalam setiap proses demokrasi disetiap level untuk memastikan bahwa uang, kekerasan dan korupsi tidak pernah bisa lagi digunakan untuk merebut kekuasan.

Hakikat partisipasi rakyat dalam sistem di Kuba bermakna selain pemilu, ada kesempatan lain bagi rakyat untuk terlibat dalam pengambilan keputusan. Rakyat dapat menggunakan hak demokrasinya melalui pemilihan utusan majelis di tingkat kota, provinsi dan nasional dan melalui keanggotaannya di organisasi massa yang mewakili perempuan, pelajar, serikat buruh dan bagian-bagian lain dari masyarakat serta memiliki hak untuk merumuskan undang-undang. 


Organisasi-organisasi Massa

Organisasi sektoral dan organisasi massa di Kuba memiliki jutaan anggota. Mereka mengatur dirinya secara sukarela dengan kepengurusan sendiri, bangunan sendiri dan sumber daya sendiri.

Ini termasuk Pusat Buruh Kuba (Cuban Workers Central, CTC); Federasi Perempuan Kuba (The Federastion of Cuban Woman, FMC); Asosiasi Nasional Petani Kecil (the National Association of Small Farmers, ANAP), Federasi Pelajar Universitas (the University Students Federation (FEU), Federasi Pelajar Menengah (Pre-University Secondary Pupils, FEEM), dan Komite Basis untuk Pertanahan Revolusi (the Neighbourhood Based Commitess for the Defence of the Revolution, CDRs). Mereka semua memiliki hak untuk mengajukan utusan di Parlemen tingkat provinsi dan tingkat nasional dan mengajukan rumusan undang-undang di Majelis Nasional.

Lebih dari 2.221 Organisasi rakyat yang mengakomodir kepentingan yang beragam dari organisasi sosial dan massa, teknisi, intelektual, budaya, seni, perkawanan dan solidaritas, ada di Kuba. Dari keanggotaan yang mencapai jutaan hingga yang lebih kecil dengan kepentingan yang lebih khusus.





Pemilu di Kuba
  • Setiap orang yang berumur 16 dapat mengikuti pemilu.
  • Setiap orang yang berumur 16 tahun dapat dipilih ditingkat lokal, dan berumur 18 di tingkat nasional.
  • Pemilu diselenggarakan secara rahasia dan bebas.
  • Setiap orang yang terpilih selanjutnya diupah sesuai kerja mereka.
  • Setiap orang yang terpilih, dapat ditarik (recall) sewaktu-waktu.
  • Pemilu untuk Parlemen Nasional dan Propinsi dilenggarakan setiap 5 tahun sekali, dan untuk Kota diselenggarakan setiap 2,5 tahun sekali.
  • Persentase perempuan di Majelis Nasional sebanyak 48,9 %
  • Setiap delegasi harus dipilih oleh 50 % + 1



Pemilu di tingkat Kota, Provinsi dan Nasional.

Kuba memiliki 169 Majelis Kota, 16 Majelis Provinsi dan Sebuah Mejalis Nasional yang anggotanya dipilih melalui pemilu yang langsung dan rahasia. Pemilihan dilakukan secara sukarela (tanpa paksaan) dan penghitungan suara dilakukan di muka umum. Anggota Majelis Kota dan Majelis Provinsi (yang terpilih) disebut Delegasi, sementara anggota Perleman Nasional disebut Deputi. Mereka bisa ditarik(recall) sewaktu-waktu oleh konstituen mereka, dan tidak menerima uang insentif selain upah kerja mereka secara normal.

Selama pemilu berlangsung adalah adalah tindakan ilegal untuk membagi-bagikan uang demi mempromosikan calon-calon. Biografi calon-calon dan alasan mereka untuk dicalonkan ditampilkan secara sederhana dipapan pengumuman lokal, jadi semua calon mendapatkan porsi yang sama. Partai-partai politik diijinkan di Kuba, tetapi tidak boleh mencalonkan kandidat atau berkampanye untuk mendukung kandidat tertentu. Termasuk Partai Komunis Kuba, yang dilarang oleh undang-undang untuk melakukan intervensi terhadap pemilu.


Mejelis Kota

Proses pemilu di Kuba dimulai dari pemilihan di tingkat kota setiap 2,5 tahun sekali. Setiap kota dibagi dalam daerah yang lebih kecil (consejos populares) dimana mereka berhak dicalonkan dan memilih delegasi mereka. Daerah ini (consejos populares) dibagi menjadi area pemilihan yang lebih kecil, antara dua sampai delapan per daerah (per consejos populares) tergantung kepadatan jumlah penduduk. Kandidat dicalonkan oleh tetangga mereka dalam pertemuan-pertemuan komunitas lokal secara terbuka, dimana mereka bebas menerima atau menolak calon yang diajukan. Jika ada orang yang dicalonkan, maka calon dipilih dengan cara mengangkat tangan. Dengan cara ini, tiap daerah (consejos populares) di tiap kota, akan menghasilkan paling sedikit dua calon dalam kertas suara.

Kandidat yang terlipih harus memperoleh lebih dari 50% suara dalam pemungutan suara yang bersifat rahasia. Jika tidak ada yang mencapai ini, pemilu terus berlanjut sampai mendapatkan dukungan sebanyak 50%. Sebagai contoh, pada pemilu di bulan Oktober 2002, 32.585 calon terpiih dari 14.949 kota pemilihan. Dimana 1.307 delegasi mengikuti pemilihan putaran kedua dan 3 orang sampai putaran ketiga. Lebih dari 81,7% yang memenuhi syarat untuk dipilih dalam pemilu yang sukarela.

Delegasi harus menemui konstituen mereka paling tidak sekali dalam 6 bulan, untuk “mempertanggungjawabkan kerja mereka” di mana mereka harus membawa isu dan permasalahan yang diangkat oleh konstituen mereka serta mencari solusinya. Mereka bisa ditarik (recall) sewaktu-waktu jika konstituen mereka merasa bahwa mereka gagal menjalankan tugas mereka dengan sungguh-sungguh.



Majelis Provinsi

Delegasi untuk Mejelis Provinsi dipilih setiap 5 tahun tahun sekali, setengah dari mereka dicalonkan dari Delegasi Majelis Kota yang sudah terpilih, dan setengahnya lagi dicalonkan dari organisasi-organisasi massa yang ada di Kuba, yang mewakli perempuan, serikat buruh, pelajar, petani kecil dan assosiasi komunitas perkampungan --lihat bagian tentang organisasi massa.

Pemilihan untuk majelis Provinsi tidak dengan persaingan. Sebaliknya Komisi pemilu yang diketuai oleh anggota Pusat Buruh Cuba (CTC) dan terdiri dari perwakilan organisasi-organisasi massa yang membuat daftar calon. Para kandidat ini dicalonkan dalam ratusan pertemuan di organisasi-organisasi massa selama berbulan-bulan. Setelah konsultasi yang luas dan setelah mendapatkan persetujuan dari majelis kota, daftar kandidat ini direkomendasikan untuk Majelis Propinsi. Daftar ini kemudian diberikan ke pemilih untuk disetujui didalam kotak suara secara rahasia. Sebagaimana ditingkat kota, kandidat juga harus memenangkan lebih dari 50% untuk menjadi salah satu anggota dari 16 Majelis Provinsi.



Mejelis Nasional

Parlemen di Kuba, sebuah Mejalis Nasional Kekuasaan Rakyat, terbentuk dengan cara yang sama dengan Majelis Provinsi. Pemilu berlangsung lima tahun sekali dan setengah delagasi berasal dari kota-kota, setengah kandidat lainnya dicalonkan oleh organisasi-organisasi massa. Daftar calon untuk Deputi Majelis Nasional diberikan kepada para pemilih dan setiap calon harus mendapatkan dukungan 50 % atau lebih, atau kandidat lainnya yang akan dicalonkan.

Ada 612 Deputi, atau Majelis Nasional, yang dipilih untuk Majelis Nasional pada tahun 2013, 48.9 % adalah perempuan, rata-rata usia mereka 48 tahun dan 8% berusia 35 tahun atau lebih muda. Jumlah pemilih 90% dari total pemilih.

Delegasi Majelis Nasional bertanggung jawab atas pemilihan Dewan Negara--yang terdiri dari Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri. Mengacu pada keputusan kongres Partai Komunis Kuba tahun 2011, pejabat tinggi yang terpilih hanya dapat menjabat selama dua periode berturut-turut (10 Tahun). Presiden sekarang, Raul Castro akan melatakan jabatannya pada pemilu 2018, setelah selesai periode kedua masa jabatannya.




Undang-Undang Dasar Kuba
Hak-hak rakyat Kuba tercantum didalam UUD Kuba yang secara formal mulai diterapkan bersama dengan institusi politik dan prosedur pemerintahan Kuba, pada tahun 1976 yang disetujui 98% orang pada saat pemilihan.
Bab I menyatakan bahwa: “Kuba adalah negara sosialis pekerja yang merdeka dan berdaulat. Di organisasir oleh semua dan untuk kebaikan semua sebagaimana Republik Demokratik yang bersatu, untuk menikmati kebebasan politik, keadilan sosial, dan kesejahteraan bersama serta solidaritas sesama manusia.Pasal 9 UUD menjadi bahwa:
  • Setiap laki-laki ataupun perempuan yang sanggup untuk bekerja harus mendapatkan kesempatan untuk bekerja.
  • Tidak ada orang-orang distabilitas yang dibiarkan tanpa sarana yang memadai untuk betahan hidup.
  • Tidak ada orang sakit yang dibiarkan tanpa perawatan medis.
  • Tidak ada anak-anak yang dibiarkan tanpa, makanan, sekolah dan pakaian.
  • Tidak ada kaum muda yang dibiarkan tanpa kesempatan untuk belajar.
  • Tidak ada orang yang dibiarkan tanpa akses belajar, budaya dan olahraga.
Negara berkomitmen untuk bekerja mencapai keadaan dimana tidak ada keluarga yang dibiarkan tanpa tempat tinggal yang nyaman.




Kekuatan rakyat---kekuatan yang berpengaruh.

Di Kuba, partisipasi dalam pengambilan keputusan tidak hanya terbatas pada pemberian suara di pemilu, dan menyerahkan segala sesuatunya pada delegasi dan Deputi yang terpilih. Organisasi massa yang dimiliki rakyat secara sukarela memainkan peranan yang penting.

Sebagai contoh ketika Majelis Nasional mengajukan undang-undang perburuhan yang baru pada tahun 2012 terjadi dimulai dengan proses konsultasi selama setahun yang melibatkan 69.056 pertemuan-pertemuan serikat buruh dan sebanyak 2.802.459 buruh terlibat dalam diskusi ini. Sebagai hasilnya ada 101 usulan perubahan penting yang disetujui termasuk secara total 28 peraturan baru.


Komisi Kerja

Semua Majelis baik di tingkat Nasional, Propinsi dan Kota mempunyai komisi kerja. Fungsi mereka adalah meneliti dan mengamati area kebijakan serta memberi masukan langsung tentang isi kebijakan, dan untuk tingkat nasional menyiapkan rancangan Undang-Undang. Sekitar 20.000 orang yang terlibat dalam Komisi Kerja setiap saat termasuk delegasi dan ahli yang berkaitan dengan bidang Komisi Kerja, seperti bidang kesehatan, pendidikan dan produksi.



Untuk lebih jauh, silahkan lihat :
Cuba and its Neighbours by Arnold August
Democracy amd Revolution by DL Raby
Leadership in the Cuban Revolution by Antoni Kapcia
atau klik http://www.cuba-solidarity.org.uk




No comments

Powered by Blogger.