Kekuasaan Rakyat Di Kuba--Bagian Ketiga (Tamat)
Dr Jose Luis Toledo |
Sambungan dari bagian kedua
Setelah menjelaskan semua elemen ini, bisakah anda mengatakan sedikit tentang pemilihan umum?
Setiap lima tahun ada pemilihan umum, yaitu untuk memilih Majelis Nasional, yang merupakan badan legislatif, yang bertugas selama lima tahun. Dan kenapa disebut pemiluhan umum, karena di dalamnya terdapat semua tingkat representasi politik di seluruh neger yang dipilih: yaitu tingkat kota, provinsi, dan nasional.
Dan bagaimana calon tingkat provinsi dan nasional dipilih?
Setelah menjelaskan semua elemen ini, bisakah anda mengatakan sedikit tentang pemilihan umum?
Setiap lima tahun ada pemilihan umum, yaitu untuk memilih Majelis Nasional, yang merupakan badan legislatif, yang bertugas selama lima tahun. Dan kenapa disebut pemiluhan umum, karena di dalamnya terdapat semua tingkat representasi politik di seluruh neger yang dipilih: yaitu tingkat kota, provinsi, dan nasional.
Dan bagaimana calon tingkat provinsi dan nasional dipilih?
Pertama, Komisi Kandidat dibentuk terdiri dari organisasi sosial dan organisasi massa yang ada di Kuba, yang dipimpin oleh Federasi Buruh Kuba.
Nominasi dikumpulkan untuk mereka yang akan menjadi Delegasi ke Majelis Provinsi dan Deputi ke Majelis Nasional. Lebih dari 50% anggota Majelis Nasional akan berasal dari Delegasi Majelis Kota dan sisanya berasal dari inti organisasi massa, yang dalam pleno mereka memiliki wewenang untuk mencalonkan orang untuk mengambil posisi ini.
Nominasi dikumpulkan untuk mereka yang akan menjadi Delegasi ke Majelis Provinsi dan Deputi ke Majelis Nasional. Lebih dari 50% anggota Majelis Nasional akan berasal dari Delegasi Majelis Kota dan sisanya berasal dari inti organisasi massa, yang dalam pleno mereka memiliki wewenang untuk mencalonkan orang untuk mengambil posisi ini.
Pleno Federasi Buruh bertemu dan dengan hak memiliki kuasa untuk mengajukan calon Deputi dan calon Delegasi ke Majelis Provinsi demikian juga CDR (Komite Pertahanan untuk Revolusi), ANAP (Asosiasi Petani Kecil), FEU (Federasi Mahasiswa), Federasi Perempuan Kuba dll.
Setelah semua nominasi dibuat, Komisi Kandidat memulai proses konsultasi: Mereka harus berkunjung ke tempat kerja orang-orang ini, ke tempat tinggal mereka dan mereka mengumpulkan berbagai pendapat tentang orang yang telah dinominasikan.
Terkahir, mereka menghadiri sidang paripurna Majelis Kota dan negara bagian, “kita di kotamadya ini, mengusulkan agar calon kandidat deputi adalah ... dan calon kandidat delegasi provinsi adalah, dst”. Kemudian, Majelis Kota memutuskannya melalui pemungutan suara secara bebas dan terbuka.
Kandidat Majelis Provinsi dan para Deputi disetujui di Majelis Kotamadya, oleh karena itu saya menyebutnya sebagai poros utama dan ini bukan retorika.
Dari mana nominasi untuk para Deputi negara tersebut berasal?
Kandidat Majelis Provinsi dan para Deputi disetujui di Majelis Kotamadya, oleh karena itu saya menyebutnya sebagai poros utama dan ini bukan retorika.
Dari mana nominasi untuk para Deputi negara tersebut berasal?
Dari Majelis Kotamadya. Jadi Majelis Kotamadya adalah pusat dari pembentukan lembaga negara yang superior.
Jadi, setelah bakal calon ditetapkan, proses serupa akan dilakukan dalam hal pencalonan, format publikasi pemilu, pembuatan daftar pemilih dan kemudian proses memilih.
Setelah terpilih sebagai Deputi, orang tersebut diberi sertifikat pemilihan yang divalidasi di hadapan Komisi Kandidat Nasional, untuk menerima posisnya.
Setelah ini, Komisi Calon memanggil masing-masing Deputi secara terpisah; Mereka diberi daftar yang menampilkan semua Deputi terpilih dan sebuah formulir. Kemudian mereka diminta untuk mengusulkan siapa yang seharusnya menjadi anggota Dewan Negara. Dengan daftar itu mereka menunjuk, “Saya mengusulkan untuk Presiden Dewan Negara dan Menteri, bla bla dst”, totalnya ada 31 orang yang akan membentuk Dewan Negara.
Saya katakan sebelumnya bahwa Majelis Nasional bukanlah lembaga permanen, jadi dibutuhkan sebuah lembaga yang mewakili kepentingan negara secara nasional dan internasional , pada saat Majelis tidak dalam bersidang.
Selanjutnya, Komisi Kandidat, dengan semua usulan tersebut, membuat satu draft usulan, dan menyerahkannya kepada Majelis Nasional. Deputi-Deputi di sana memiliki hak untuk mengatakan “Saya tidak setuju bahwa si A ini menjadi kandidat, dan saya mengusulkannya untuk menggantikannya”, lalu menjelaskan alasanya. Dan jika tidak, daftar kandidat dipilih dengan menunjuk tangan. Begitu daftar kandidat disetujui, para deputi memilih anggota Dewan Negara dan siapa yang akan menjadi Presiden, dalam sebuah pemilihan langsung dan rahasia
Begitu Presiden Dewan Negara dan Menteri terpilih, dia mengusulkan kepada Majelis, anggota-angota dari Dewan Menteri, dan majelis tersebut menetapkan mereka. Di sini, para menteri tidak dipilih untuk selama-lamanya, setiap lima tahun mandat mereka berakhir, namun bisa berlanjut karena tepilih kembali.
Mengacu pada penjelasan Anda mengenai pemilihan deputi, apa yang saya pahami adalah orang-orang ini dipilih di tingkat kota sehingga ada perwakilan teritorial di Majelis Nasional.
Tentu saja, misalnya, seorang Deputi dipilih untuk setiap 20.000 penduduk atau jumlah yang lebih besar dari sepuluh ribu; Ini ditetapkan oleh UU Pemilu, menjamin bahwa di masing-masing kotamadya setidaknya ada dua deputi. Distribusi ini tergantung pada karakteristik demografis teritori tersebut.
Jadi, setelah bakal calon ditetapkan, proses serupa akan dilakukan dalam hal pencalonan, format publikasi pemilu, pembuatan daftar pemilih dan kemudian proses memilih.
Setelah terpilih sebagai Deputi, orang tersebut diberi sertifikat pemilihan yang divalidasi di hadapan Komisi Kandidat Nasional, untuk menerima posisnya.
Setelah ini, Komisi Calon memanggil masing-masing Deputi secara terpisah; Mereka diberi daftar yang menampilkan semua Deputi terpilih dan sebuah formulir. Kemudian mereka diminta untuk mengusulkan siapa yang seharusnya menjadi anggota Dewan Negara. Dengan daftar itu mereka menunjuk, “Saya mengusulkan untuk Presiden Dewan Negara dan Menteri, bla bla dst”, totalnya ada 31 orang yang akan membentuk Dewan Negara.
Saya katakan sebelumnya bahwa Majelis Nasional bukanlah lembaga permanen, jadi dibutuhkan sebuah lembaga yang mewakili kepentingan negara secara nasional dan internasional , pada saat Majelis tidak dalam bersidang.
Selanjutnya, Komisi Kandidat, dengan semua usulan tersebut, membuat satu draft usulan, dan menyerahkannya kepada Majelis Nasional. Deputi-Deputi di sana memiliki hak untuk mengatakan “Saya tidak setuju bahwa si A ini menjadi kandidat, dan saya mengusulkannya untuk menggantikannya”, lalu menjelaskan alasanya. Dan jika tidak, daftar kandidat dipilih dengan menunjuk tangan. Begitu daftar kandidat disetujui, para deputi memilih anggota Dewan Negara dan siapa yang akan menjadi Presiden, dalam sebuah pemilihan langsung dan rahasia
Begitu Presiden Dewan Negara dan Menteri terpilih, dia mengusulkan kepada Majelis, anggota-angota dari Dewan Menteri, dan majelis tersebut menetapkan mereka. Di sini, para menteri tidak dipilih untuk selama-lamanya, setiap lima tahun mandat mereka berakhir, namun bisa berlanjut karena tepilih kembali.
Mengacu pada penjelasan Anda mengenai pemilihan deputi, apa yang saya pahami adalah orang-orang ini dipilih di tingkat kota sehingga ada perwakilan teritorial di Majelis Nasional.
Tentu saja, misalnya, seorang Deputi dipilih untuk setiap 20.000 penduduk atau jumlah yang lebih besar dari sepuluh ribu; Ini ditetapkan oleh UU Pemilu, menjamin bahwa di masing-masing kotamadya setidaknya ada dua deputi. Distribusi ini tergantung pada karakteristik demografis teritori tersebut.
Hari ini, misalnya, kita punya masalah, Majelis Nasional sangat besar, saat ini kita memiliki 612 deputi dan di masa depan kita harus belajar bagaimana mengurangi jumlahnya (...) Kita harus hati-hati mempelajari bagaimana mengurangi jumlah anggota tanpa mengorbankan representasi masyarakat, untuk memastikan bahwa Deputi-Deputi di dalam Majelis Nasional memiliki keunggulan dalam bidang ilmu pengetahuan, mempunyai karakter yang kuat dan juga mengerti pertanian.
Di seluruh dunia, kita lihat bagaimana kampanye pemilu dan publikasinya. Bagaimana dengan Kuba?
Satu-satunya publikasi selama pemilu adalah poster kecil dengan foto orang tersebut dan ringkasan biografi mereka yang dipasang di tempat-tempat umum yang utama, seperti pasar, tempat penjualan daging, toko-toko dan lain sebagainya ... Sehingga orang bisa mengenal kandidat dengan lebih baik.
Di sini, tidak ada yang memiliki program individual, karena kita bekerja atas dasar persatuan dan sistem politik yang unik.
Namun, kita tidak boleh membingungkan antara publikasi pemilihan dengan kampanye pemilihan. Sebagai bagian dari proses ini, Komisi Pemilu mengatur di berbagai wilayah di mana kandidat berbicara secara langsung dengan masyarakat.
Ini adalah kampanye yang berbeda dengan banyak negara lain, di mana di banyak negara, kampanye dllakukan dengan menempel banyak stiker dan foto di mana-mana dan itu menimbulkan situasi yang tidak menyenangkan..
Bagaimana konsep representasi dan partisipasi terkait dalam pemilihan Kuba?
Setiap warga negara berhak memilih dan terpilih. Satu-satunya keadaan di mana seseorang tidak dapat berpartisipasi dalam proses pemilihan, sebagaimana ditetapkan oleh undang-undang adalah jika mereka cacat mental, tidak memenuhi persyaratan usia, atau secara secara hukum dinyatakan tidak layak.
Begitu seseorang keluar dan memberikan suaranya untuk seseorang, mereka menyerahkan kekuasaan mereka kepada orang tersebut; Jadi, ketika orang tersebut mengambil tindakan, mereka harus mewakili seluruh kelompok pemilih yang memberikan mereka kekuasaan yang diwakilinya.
Dan juga sekarang ini, tidak ada pembatasan bagi seseorang untuk berpartisipasi secara langsung dalam pengambilan keputusan. Misalnya: ketika kita menyusun perataruran perburuhan, semua pekerja di negara ini dilibatkan dalam konsultasi publik dan mereka mendapat kesempatan untuk berkomentar mengenai apa yang mereka suka dan apa yang mereka tidak suka dan mereka memberikan usulan-usulan.
Ini adalah bentuk partisipasi langsung dalam pelaksanaan kekuasaan, seperti halnya ikut berpartisipasi dalam pemilihan karena Anda yang menunjuk dan memilih, perwakilan-perwakilan ke lembaga kepemimpinan negara ini.
Bila Anda memilih majelis kota, Anda memilih pemerintah wilayah ini: dan orang tersebut mewakili Anda dalam pelaksanaan pemerintahan daerah.
Banyak orang bertanya mengapa ada Deputi Majelis Nasional yang terpilih di wilayah yang bukan tempat tinggal mereka?
Ini adalah kesalahan pemahaman. Deputi tidak mewakili wilayah. Deputi adalah perwakilan secara nasional, dan di Majelis Nasional, isu yang paling penting yang menjadi kepentingan umum bangsa dibahas, bukan masalah teritorial.
Ketika Majelis Nasional bertemu untuk menyetujui anggaran negara misalnya, ini bukan untuk membangun sekolah atau memperbaiki kantor dokter setempat, namun yang mereka putuskan adalah: berapa juta peso untuk kesehatan masyarakat, berapa juta peso untuk pendidikan, dll. Dan bagaimana itu didistribusikan. Masalah teritorial terpisah dan diselesaikan di tingkat kota dan provinsi.
Apa yang harus kita kerjakan adalah menciptakan lebih banyak hubungan dan interaksi antara para Deputi dan pemilih dari masing-masing daerah pemilihan, kecamatan, dan kota. Dan untuk melakukannya, pimpinan Partai telah menyetujui dan saat ini sedang melaksanakan sebuah program yang disebut “ Perfecting People’s Power Bodies (Penyempurnaan Lembaga Kekuasaan Rakyat )”
Pertanyaan lain yang sering diajukan mengenai pemilihan di Kuba adalah mengapa kita tidak memilih Presiden secara langsung?
Posisi ini ditentukan oleh pemilihan tingkat dua, sebagaimana ditetapkan dalam undang-undang pemilihan, di mana pemilihan lembaga perwakilan dipilih. Ketika saya memilih seorang Deputi ke Majelis Nasional, sayalah yang memberikan mereka dengan kekuatan berdaulat untuk mengambil keputusan, dan salah satu kewenangan mereka sebagai Deputil adalah memilih siapa yang akan menjadi Presiden Dewan Negara dan Menteri.
Dalam hal ini, kita bukanlah satu-satunya yang unik. Bagaimana Spanyol memilih kepala pemerintahannya? Presiden pemerintahan Spanyol tidak dipilih oleh pemungutan suara rakyat, namun pengadilanlah yang menetapkan.
Terlebih lagi, kita tidak memiliki sistem presidensil, di kita yang berlaku adalah semi-parlementer. Presiden kita tidak memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan sendiri; Presiden kita tidak menunjuk dan memberhentikan menteri; Presiden kita tidak memberikan jabatan kehormatan atau menunjuk duta besar. Artinya, semua keputusan utama terkonsentrasi di tangan lembaga tertinggi, bukan pada satu orang pun.
Selanjutnya, untuk terpilih menjadi presiden di Kuba, Anda harus menjalani proses pemilihan lima tahap: pertama, Anda harus dinominasikan dan disetujui dalam pemungutan suara secara pleno oleh sebuah organisasi sosial atau organisasi massa; Kedua, Anda harus disetujui dalam pemilihan Majelis Kota; Ketiga, Anda harus dipilih melalui pemilihan langsung dan rahasia oleh pemilih dari daerah pemilihan Anda, jika Anda tidak terpilih pada saat itu, Anda tidak dapat menjadi Deputi; Keempat, nominasi Anda harus disetujui oleh Majelis Nasional; Dan kelima: Anda harus dipilih oleh para deputi melalui pemilihan suara secara langsung dan rahasia.
Jadi, ya ada proses pemilihan untuk memilih Presiden; Lebih dari cukup menurut saya.
Kita tadi berbicara tentang mengurangi jumlah deputi di Majelis Nasional, dan Anda berkomentar bahwa studi akan dilakukan di kemudian hari. Elemen-elemen lain apa yang harus dipertimbangkan saat menyetujui atau memodifikasi undang-undang pemilihan?
Pekerjaan ini sedang dilakukan untuk menyusun undang-undang pemilihan baru. Masalah lain yang perlu dipertimbangkan adalah kerangka pemillu, kehadiran badan profesional permanen yang bertanggung jawab untuk mengelola proses pemilihan, tidak seperti sistem sementara yang kita miliki saat ini. Karena, seperti saat ini, komisi pemilihan diangkat secara sementara dan saat pemilihan berakhir, komisi tersebut dibubarkan. Ini adalah masalah-masalah yang akan dianalisis.
Dan terkahir, salah satu masalah terbesar saat ini terkait dengan proses pemilihan 2017-2018 dan kelanjutan kepemimpinan bersejarah (mereka yang terlibat langsung dalam revolusi). Menurut anda, seberapa pentingkah pemilihan yang akan datang?
Yang penting tentang pemilihan yang akan datang adalah pemilihan umum. Kita akan memilih lembaga negara yang lebih tinggi dan dengan demikian, rekan-rekan yang akan menduduki pimpinan negara tersebut selama lima tahun, akan dipilih. Inilah sebabnya saya percaya mereka sangat penting.
Saya juga berpikir bahwa mereka akan ditandai oleh aspek penting, dan hal itu, seperti yang dikatakan Raul, akhir masa jabatan kepemimpinan bersejarah. Saya pikir ini adalahi (pemilihan) dengan sebuah kepentingan khusus, tapi kami telah mempersiapkan panggung untuk saat ini, dengan kebijaksanaan dan visi kepemimpinan bersejarah Revolusi dan Jenderal Angkatan Darat (Raúl Castro).
Ini tidak akan menjadi momen yang traumatis karena kita semua sudah siap. Kekuatan revolusioner kita secara politis-ideologis dikondisikan untuk momen bersejarah yang akan terjadi di negara ini, dan kita siap untuk perubahan itu.
Oleh karena itu, kita percaya bahwa partai, dalam kepemimpinannya akan menjadikan hal ini sangat penting, tapi ini juga proses alami bagi negara. Dan, bagi saya, kuncinya terletak pada ketenangan dan ketahanan mental yang selalu menjadi ciri Rakyat Kuba.
Di seluruh dunia, kita lihat bagaimana kampanye pemilu dan publikasinya. Bagaimana dengan Kuba?
Satu-satunya publikasi selama pemilu adalah poster kecil dengan foto orang tersebut dan ringkasan biografi mereka yang dipasang di tempat-tempat umum yang utama, seperti pasar, tempat penjualan daging, toko-toko dan lain sebagainya ... Sehingga orang bisa mengenal kandidat dengan lebih baik.
Di sini, tidak ada yang memiliki program individual, karena kita bekerja atas dasar persatuan dan sistem politik yang unik.
Namun, kita tidak boleh membingungkan antara publikasi pemilihan dengan kampanye pemilihan. Sebagai bagian dari proses ini, Komisi Pemilu mengatur di berbagai wilayah di mana kandidat berbicara secara langsung dengan masyarakat.
Ini adalah kampanye yang berbeda dengan banyak negara lain, di mana di banyak negara, kampanye dllakukan dengan menempel banyak stiker dan foto di mana-mana dan itu menimbulkan situasi yang tidak menyenangkan..
Bagaimana konsep representasi dan partisipasi terkait dalam pemilihan Kuba?
Setiap warga negara berhak memilih dan terpilih. Satu-satunya keadaan di mana seseorang tidak dapat berpartisipasi dalam proses pemilihan, sebagaimana ditetapkan oleh undang-undang adalah jika mereka cacat mental, tidak memenuhi persyaratan usia, atau secara secara hukum dinyatakan tidak layak.
Begitu seseorang keluar dan memberikan suaranya untuk seseorang, mereka menyerahkan kekuasaan mereka kepada orang tersebut; Jadi, ketika orang tersebut mengambil tindakan, mereka harus mewakili seluruh kelompok pemilih yang memberikan mereka kekuasaan yang diwakilinya.
Dan juga sekarang ini, tidak ada pembatasan bagi seseorang untuk berpartisipasi secara langsung dalam pengambilan keputusan. Misalnya: ketika kita menyusun perataruran perburuhan, semua pekerja di negara ini dilibatkan dalam konsultasi publik dan mereka mendapat kesempatan untuk berkomentar mengenai apa yang mereka suka dan apa yang mereka tidak suka dan mereka memberikan usulan-usulan.
Ini adalah bentuk partisipasi langsung dalam pelaksanaan kekuasaan, seperti halnya ikut berpartisipasi dalam pemilihan karena Anda yang menunjuk dan memilih, perwakilan-perwakilan ke lembaga kepemimpinan negara ini.
Bila Anda memilih majelis kota, Anda memilih pemerintah wilayah ini: dan orang tersebut mewakili Anda dalam pelaksanaan pemerintahan daerah.
Banyak orang bertanya mengapa ada Deputi Majelis Nasional yang terpilih di wilayah yang bukan tempat tinggal mereka?
Ini adalah kesalahan pemahaman. Deputi tidak mewakili wilayah. Deputi adalah perwakilan secara nasional, dan di Majelis Nasional, isu yang paling penting yang menjadi kepentingan umum bangsa dibahas, bukan masalah teritorial.
Ketika Majelis Nasional bertemu untuk menyetujui anggaran negara misalnya, ini bukan untuk membangun sekolah atau memperbaiki kantor dokter setempat, namun yang mereka putuskan adalah: berapa juta peso untuk kesehatan masyarakat, berapa juta peso untuk pendidikan, dll. Dan bagaimana itu didistribusikan. Masalah teritorial terpisah dan diselesaikan di tingkat kota dan provinsi.
Apa yang harus kita kerjakan adalah menciptakan lebih banyak hubungan dan interaksi antara para Deputi dan pemilih dari masing-masing daerah pemilihan, kecamatan, dan kota. Dan untuk melakukannya, pimpinan Partai telah menyetujui dan saat ini sedang melaksanakan sebuah program yang disebut “ Perfecting People’s Power Bodies (Penyempurnaan Lembaga Kekuasaan Rakyat )”
Pertanyaan lain yang sering diajukan mengenai pemilihan di Kuba adalah mengapa kita tidak memilih Presiden secara langsung?
Posisi ini ditentukan oleh pemilihan tingkat dua, sebagaimana ditetapkan dalam undang-undang pemilihan, di mana pemilihan lembaga perwakilan dipilih. Ketika saya memilih seorang Deputi ke Majelis Nasional, sayalah yang memberikan mereka dengan kekuatan berdaulat untuk mengambil keputusan, dan salah satu kewenangan mereka sebagai Deputil adalah memilih siapa yang akan menjadi Presiden Dewan Negara dan Menteri.
Dalam hal ini, kita bukanlah satu-satunya yang unik. Bagaimana Spanyol memilih kepala pemerintahannya? Presiden pemerintahan Spanyol tidak dipilih oleh pemungutan suara rakyat, namun pengadilanlah yang menetapkan.
Terlebih lagi, kita tidak memiliki sistem presidensil, di kita yang berlaku adalah semi-parlementer. Presiden kita tidak memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan sendiri; Presiden kita tidak menunjuk dan memberhentikan menteri; Presiden kita tidak memberikan jabatan kehormatan atau menunjuk duta besar. Artinya, semua keputusan utama terkonsentrasi di tangan lembaga tertinggi, bukan pada satu orang pun.
Selanjutnya, untuk terpilih menjadi presiden di Kuba, Anda harus menjalani proses pemilihan lima tahap: pertama, Anda harus dinominasikan dan disetujui dalam pemungutan suara secara pleno oleh sebuah organisasi sosial atau organisasi massa; Kedua, Anda harus disetujui dalam pemilihan Majelis Kota; Ketiga, Anda harus dipilih melalui pemilihan langsung dan rahasia oleh pemilih dari daerah pemilihan Anda, jika Anda tidak terpilih pada saat itu, Anda tidak dapat menjadi Deputi; Keempat, nominasi Anda harus disetujui oleh Majelis Nasional; Dan kelima: Anda harus dipilih oleh para deputi melalui pemilihan suara secara langsung dan rahasia.
Jadi, ya ada proses pemilihan untuk memilih Presiden; Lebih dari cukup menurut saya.
Kita tadi berbicara tentang mengurangi jumlah deputi di Majelis Nasional, dan Anda berkomentar bahwa studi akan dilakukan di kemudian hari. Elemen-elemen lain apa yang harus dipertimbangkan saat menyetujui atau memodifikasi undang-undang pemilihan?
Pekerjaan ini sedang dilakukan untuk menyusun undang-undang pemilihan baru. Masalah lain yang perlu dipertimbangkan adalah kerangka pemillu, kehadiran badan profesional permanen yang bertanggung jawab untuk mengelola proses pemilihan, tidak seperti sistem sementara yang kita miliki saat ini. Karena, seperti saat ini, komisi pemilihan diangkat secara sementara dan saat pemilihan berakhir, komisi tersebut dibubarkan. Ini adalah masalah-masalah yang akan dianalisis.
Dan terkahir, salah satu masalah terbesar saat ini terkait dengan proses pemilihan 2017-2018 dan kelanjutan kepemimpinan bersejarah (mereka yang terlibat langsung dalam revolusi). Menurut anda, seberapa pentingkah pemilihan yang akan datang?
Yang penting tentang pemilihan yang akan datang adalah pemilihan umum. Kita akan memilih lembaga negara yang lebih tinggi dan dengan demikian, rekan-rekan yang akan menduduki pimpinan negara tersebut selama lima tahun, akan dipilih. Inilah sebabnya saya percaya mereka sangat penting.
Saya juga berpikir bahwa mereka akan ditandai oleh aspek penting, dan hal itu, seperti yang dikatakan Raul, akhir masa jabatan kepemimpinan bersejarah. Saya pikir ini adalahi (pemilihan) dengan sebuah kepentingan khusus, tapi kami telah mempersiapkan panggung untuk saat ini, dengan kebijaksanaan dan visi kepemimpinan bersejarah Revolusi dan Jenderal Angkatan Darat (Raúl Castro).
Ini tidak akan menjadi momen yang traumatis karena kita semua sudah siap. Kekuatan revolusioner kita secara politis-ideologis dikondisikan untuk momen bersejarah yang akan terjadi di negara ini, dan kita siap untuk perubahan itu.
Oleh karena itu, kita percaya bahwa partai, dalam kepemimpinannya akan menjadikan hal ini sangat penting, tapi ini juga proses alami bagi negara. Dan, bagi saya, kuncinya terletak pada ketenangan dan ketahanan mental yang selalu menjadi ciri Rakyat Kuba.
No comments
Post a Comment