MENGALAHKAN OPOSISI DAN MENGAJAK RAKYAT MEMPERKUAT REVOLUSI BOLIVARIAN: PROGRAM TV "MINGGU BERSAMA MADURO"
Maduro Menyerukan untuk Pemilu Daerah dan Kotamadya Venezuela
Caracas, 12 April 2017 - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengajak Dewan Pemeilihan Nasional (CNE) untuk menetapkan tanggal pemilihan daerah dan kotamadya, yang sudah seharusnya diselenggarakan tahun ini.
“Saya sangat ingin pemilihan gubernur dan walikota menghentikan guarimbas dan (kita bisa) menanggapi mereka dengan suara.” kata Maduro, menunjuk kepada protes-protes anti-pemerintah yang masih berlangsung dimana kelompok oposisi yang membakar barikade-barikade dan menghancurkan properti publik di kota-kota di seluruh penjuru negeri.
“Kita akan mengalahkan mereka dalam waktu dekat dan menguatkan Revolusi Bolivarian ini,” lanjutnya, selama berbicara di dalam program televisi mingguanya, yaitu “Minggu bersama Maduro”.
Dewan Pemilihan Nasional (CNE) Venezuela belum mengumumkan tanggal penyelenggaraan pemilu, CNE mengatakan tidak akan diumumkan hingga partai politik menyelesaikan proses pembaruan yang disengketakan, mereka diharuskan untuk mengumpulkan puluhan ribu tanda tangan dari anggota-anggota di tiga negara yang melakukan pemilihan.
Pemilu daerah seharusnya dilaksanakan tahun lalu, namun ditunda oleh CNE. Dengan alasan terbentur desakan proses referendum dalam rangka penarikan mandat (recall), yang akhirnya mandek di pengadilan akibat 53.658 tanda tangan palsu yang dikumpulkan oleh kelompok oposisi.
Menanggapi Presiden, para pemimpin oposisi menenkankan bahwa pemilu daerah dan lokal tidak akan cukup untuk mengakhiri protes.
Menanggapi Presiden, para pemimpin oposisi menenkankan bahwa pemilu daerah dan lokal tidak akan cukup untuk mengakhiri protes.
“Hormat kepada Majelis Nasional dan pemilihan umum. Pemilu daerah amat sangat penting, tapi kami tidak bisa selesai begitu saja ketika orang-orang ada di jalan-jalan,” tegas Wakil Presiden Majelis Nasional dan anggota partai Populer Will Freddy Guevara via Twitter.
Awal bulan ini, oposisi yang didakwah pemerintah melakukan sebuah “kudeta”, menanggapi kubu yang memperdebatkan putusan Mahkamah Agung pada 29 Maret lalu, untuk sementara waktu pengadilan diberi kuasa untuk menjalankan fungsi-fungsi lembaga tertentu dalam menyoroti Majelis Nasional yang terus-menerus menghina pengadilan. Keputusan itu kemudian dibatalkan pada 1 April, namun kelompok oposisi melanjutkan protesnya di jalan-jalan, bersikeras bahwa pemerintah Maduro tidak sah dan menuntut pemilihan ulang presiden.
Pada bulan Januari, Majelis Nasional dari oposisi mengeluarkan resolusi yang menyatakan bahwa presiden Maduro telah “menelantarkan jabatannya”, menolak untuk mengakui kepala kekuasan negara terpilih.
Parlemen yang dikuasai kelompok oposisi telah melakukan tindakan yang bertabrakan dengan pejabat pemerintah lainnya sejak menjabat pada bulan Januari 2016, yang menyatakan sumpah dihadapan para deputi dalam penyeledikan kasus penipuan suara dan meloloskan tidak berdasarkan undang-undang yang diatur oleh Mahkamah Agung, termasuk undang-undang tentang amnesty yang kontroversial dan mengajukan amandemen konsitusi untuk memotong masa jabat Presiden.
Pemerintah Chavista diperkirakan secara luas akan mengalami kekalahan ditingkat pemilu regional, khususnya karena krisis ekonomi yang sedang berlangsung yang memberi dampak negatif pada popularitasnya.
Meskipun demikian, Partai Sosialis Bersatu Venezuela (the United Socialist Party Venezuela) masih menjadi partai terbesar Venezuela, diperkirakan ada 35% dukungan dari populasi secara umum. catatan :
Guarimbas adalah tindakan protes yang diikuti tindakan kekerasan, perusakan, pembakaran, dsb.
No comments
Post a Comment