Kiri Sosial membuka ruang bagi kawan-kawan yang ingin berkontribusi pada Kirisosial.blog. Kami menerima kontribusi dalam bentuk artikel terjemahan yang memuat tentang inspirasi gerakan yang partisipatif atau tentang inspirasi persatuan. Silahkan kirim terjemahan anda melalui inbox FB atau kirim melalui kirisosial@gmail.com. Terimakasih

Sebuah Kehormatan Melawan Pemerintah AS






Laporan Hak Asasi Manusia PBB tentang Venezuela Mengabaikan Kekerasan Yang Dilakukan Oposisi


Prof. George Ciccariello-Maher dari Drexel University, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat-- menganalisis perkembangan terakhir di Venezuela, termasuk Laporan PPB terbaru mengenai Hak Asasi Manusia di Venezuela dan sanksi AS terhadap Venezuela.


Jaisal Noor: Venezuela tetap dalam krisis setelah pertarungan yang sengit pada pemilu majelis konstituen dan kekerasan yang terus berlanjut antara pemerintah dan pasukan oposisi sementara negara tersebut terperosok dalam krisis ekonomi yang dalam. Kami berbincang-bincang dengan penulis dan profesor, George Ciccariello-Maher

George Maher: Venezuela saat ini sedang berada dalam krisis ekonomi, sosial, politik dan kelembagaan yang dalam dan berkepanjangan dan sedang mencari beberapa solusi dan semacam jalan keluar. Majelis Konstituante dimunculkan sebagai kemungkinan jalan keluar, dan ini telah ditolak oleh oposisi, yang mengancam akan melanjutkan demonstrasi di jalanan.


Jaisal Noor: Pada hari Selasa, Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan bahwa pasukan keamanan Venezuela telah menggunakan kekuatan yang berlebihan untuk menekan demonstrasi, membunuh puluhan orang dan secara sewenang-wenang menahan 5.000 orang sejak bulan April. Dalam temuan awal berdasarkan 135 wawancara yang dilakukan dari jarak jauh dan wawancara di Panama, mereka mengatakan bahwa pihaknya menyelidiki 124 kematian dan menemukan empat puluh enam yang terkait dengan pasukan keamanan, dua puluh tujuh terkait dengan angkatan bersenjata pro-pemerintah, dan sisanya tidak jelas.

George Maher: Jadi saya kira tidak ada yang mengatakan, bagaimanapun caranya, bahwa pemerintah tidak bertanggung jawab atas kematian di jalanan dan bahwa tidak ada yang bertanggung jawab atas hal tersebut. Ada kasus-kasus dimana polisi telah ditangkap dengan sangat cepat, mengejutkan, karena begitu cepat, karena polisi bertindak dengan kekuatan yang berlebihan namun kita tentu tahu bahwa pemerintah bertanggung jawab atas beberapa kematian dalam hal ini.

Apa yang benar-benar terjadi di jalanan adalah pertempuran tapi saya menyebut mereka bertempur dengan sengaja karena apa yang Anda lihat adalah orang-orang terbunuh di kedua belah pihak. Dan yang aneh dari laporan PBB ini adalah bahwa mereka menemukan penyebab kematian yang sangat meyakinkan dari setengah jumlah kematian yang telah terjadi di Venezuela ini, yang terkait sepenuhnya dengan kekuatan pemerintah dan kekuatan pro-pemerintah dan kemudian tidak memberikan komentar mengenai kematian ini dan sebenarnya apa yang Anda lihat seperti melihat cermin, dengan kata lain penyebab kematian dijatuhkan di sisi Chavismo, dengan kata lain Chavistaslah yang dibunuh.

Jaisal Noor: Pada hari Senin oposisi Venezuela mengatakan bahwa itu adalah kesalahan orang-orang pemerintah di militer dan di luar dugaan krisis politik saat ini "meningkat menjadi konflik bersenjata" wakil presiden pertama yang memimpin oposisi ... Freddy Guevara mengatakan bahwa konflik bersenjata akan menyebabkan lebih banyak darah yang tertumpah Coba kita simak pernyataannya ini :

Freddy Guevara: Fakta bahwa di Venezuela ada militer Venezuela yang berpikir bahwa konflik tersebut harus meningkat menjadi konflik bersenjata dengan mempertimbangkan banyak korban kejatuhan dalam konflik politik saat ini , sudah lebih dari 120 orang tewas dalam konflik bersenjata . Merekalah kekuatan penentu dari ini semua. Bahwa mereka adalah orangVenezuela dan Militer Venezuela yang mempunyai pandangan tersebut, jadi ini adalah tanggung jawab penuh dari kediktatoran.

George Maher: Ini adalah Freddy Guevara yang sama, Freddy Guevara yang menyerukan orang-orang untuk turun ke jalanan, menyerukan orang-orang untuk terlibat dalam pertempuran melawan pemerintah, bahwa dia menganggap ada kediktatoran, tentu saja anggapan dia tidak memiliki landasan dalam kenyataan, dan yang menarik dari klaim kubu oposisi ini adalah bahwa mereka menyembunyikan dirinya dalam bahasa konstitusi padahal mereka sendirilah yang mendesak adanya intervensi militer.

Jadi jika Anda melihat konsultasi publik yang dilakukan oleh oposisi Venezuela, itu semacam referendum informal, yang dilakukan di luar institusi yang diakui oleh konstitusi dan setelah itu, semua surat suara dibakar untuk menghancurkan bukti apakah perhitungan mereka akurat atau tidak. Salah satu pertanyaan yang diajukan tentang apakah orang merasa bahwa militer harus ikut campur untuk mempertahankan majelis nasional. Ini jelas adalah seruan bagi ntervensi militer untuk memihak dalam krisis institusional dan sebuah desakan atas nama konstitusi, agar militer berpihak pada salah satu lembaga kekuasaan dan bukan ketiganya.

Ini sangat mengganggu dan rerendum itu juga menyerukan pembentukan pemerintah persatuan nasional tanpa dasar konstitusional apapun. Jadi, pihak oposisi menggunakan bahasa untuk membela konstitusi, sementara mereka justru melawan konstitusi, konstitusi yang dirumuskan dan disetujui oleh mayoritas rakyat Venezuela.

Jaisal Noor: Pemberhentian jaksa agung Luisa Ortega telah menimbulkan lonceng yang mengkhawatirkan di banyak kalangan karena para kritikus berpendapat bahwa tindakan ini membuktikan majelis konstitusional mencerminkan seluruh kekuasaan politik di Venezuela dan secara definitif menjadi legislator, menjadi majelis nasional. 





George Maher: Saya pikir ini adalah persoalan yang rumit. Orang-orang memiliki pemahaman yang berbeda tentang apa yang seharusnya dan dapat terjadi dalam proses Bolivarian ini, dan ini bukanlah hal yang baru. Hal ini juga terjadi selama periode ketegangan yang meningkat, sekitar tahun 2006 dan 2007 ketika saat itu ada usaha untuk merubah konstitusi—cat: Akhir Desember 2007, Venezuela menggelar refendum untuk merubah pasal dalam konstitusi yang membatasi jabatan Presiden. Beberapa tokoh-tokoh Chavistas meninggalkan barisan pada tahun 1999 sampai tahun 2000 ketika Chavismo sebagai proyek yang jauh lebih moderat dan reformis--namun memberi jalan pada sesuatu yang sedikit lebih radikal dan banyak orang pergi.

Hal ini terus terjadi, perdebatan ini rumit, tegang, namun tak bisa dihindari. Jadi kita perlu memahami hal-hal semacam ini terus terjadi dan orang memiliki visi yang berbeda tentang apa yang seharusnya terjadi dan apa jalan yang benar ke depan.

Misalnya, ada ketidaksepakatan mengenai legalitas pembentukan majelis konstituen, saya rasa ini bukan pertanyaan tertutup tapi jelas ini tidak tertutup dalam arti bahwa media internasional ingin kita percaya bahwa penyelenggaraan pemilu majelis konstituante adalah sebuah tindakan yang melanggar konstitusi, bahwa ada ketidaksepakatan penuh tentang pasal 347 dan 348 konstitusi Venezuela mengenai bagaimana Anda membuat majelis konstituante, tapi perdebatan semacam ini memang ada.

Juga di dalam Chavismo, selalu ada, inilah intinya, selalu ada perdebatan yang tajam, selalu ada dinamika dan ketegangan dan konflik di antara sektor yang sangat berbeda, apalagi sektor reformis moderat, sektor militer, juga sektor-sektor non revolusioner dan kelompok komunis, akar rumput dan kepemimpinan partai dan Negara, dan ini selalu terjadi pertentangan dan ketegangan selalu sulit tapi inilah bagian dari apa yang membuat Chavismo menjadi sebuah kekuatan penting secara historis, bukan karena tidak ada perdebatan namun perdebatan ini selalu muncul dengan cara yang dinamis.

Jaisal Noor: Emiliana Duarte, penulis dari kubu oposisi, baru-baru ini menuliskan tentang kunjungannya ke sebuah tempat pemungutan suara untuk majelis konstituen, dia menulis bahwa dia telah pergi ke sana , "Saya berpikir bahwa akan melihat sekelompok budak yang dilatih menjadi katak yang berbaris dalam pemilihan, masing-masing secara diam-diam, mempunyai kebencian sebanyak yang saya lakukan, tapi faktanya bukan itu yang saya lihat. Mengherankan, diantara kita masih ada jutaan Chavistas yang pada umumnya, sangat dekat, bersemangat untuk memilih mendukung majelis konstituante.”

George Maher: Maksud saya, bagus untuk melihat oposisi mengakui kenyataan bahwa mereka sudah lama buta, yaitu fakta bahwa Chavismo telah menjadi kekuatan yang sangat populer secara historis. Lebih dari sepuluh tahun yang lalu ketika Chavez memenangkan dua pertiga suara dalam pemilihan tahun 2006, mayoritas besar pemimpin oposisi menganggap ini penipuan karena merasa hal ini tidak seharusnya terjadi, karena tetangga mereka semua memilih untuk menentangnya, karena seluruh perasaan di lingkungan orang-orang kaya di Caracas dan berkulit putih tidak ada yang memilih Chaves.

Jadi, mereka pikir pasti ada kecurangan dan hal itu menunjukkan bahwa oposisi secara historis tidak berhubungan dengan kenyataan masyarakat dan faktanya sekarang mereka masih tetap seperti itu, dan fakta bahwa mereka terkejut bahwa ada jutaan Chavistas yang walaupun sedang jatuh dalam krisis ekonomi, benar-benar menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk memahami fungsi Chavismo, popularitas Chavismo, yang ditujukan untuk jutaan orang Venezuela, namun mereka juga dapat secara bersamaan menganggap rendah jutaan Chavismo itu.

Mereka bisa saja mengatakan, "Saya terkejut bahwa banya orang menyukai Chavismo dan memilihnya dan sangat antusias untuk memilihnya, namun mereka jelas tidak tahu apa yang mereka pilih."

Anda tahu bagimana orang-orang miskin dan orang-orang yang tidak terlihat sama seperti Anda dan memiliki kulit yang lebih gelap dan yang berbicara dengan logat berbeda, mereka sepenuhnya mampu untuk mengetahui apa yang Anda pilih dan mereka pasti bisa mengetahui apa yang mereka tidak pilih dan apa yang mereka lawan. Yaitu kebrutalan terus-menerus dari oposisi Venezuela, fakta inilah yang ada di bawah permukaan dan fakta bahwa jika kita berbicara tentang pemilihan majelis konstituen, banyak orang yang ikut memilih karena menentang gelombang protes di jalan-jalan selama ini.

Jaisal Noor: Kita juga mendapat tanggapan berupa sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat baru-baru ini. Kita simak, pernyataan Mentri Luar Negeri Amerika Serikat.

Rex Tillerson: Kami sangat, sangat terganggu oleh apa yang terlihat saat mengikuti pemilihan majelis konstituen, yang berjalan seperti yang telah kami duga, dengan penangkapan pemimpin oposisi yang terjadi tadi malam adalah hal yang sangat memprihatinkan. Hal ini dapat menyebabkan pecahnya kekerasan lebih lanjut di negara ini, sebuah situasi dari sudut pandang kemanusiaan sudah menjadi mengerikan, sehingga kami mengevaluasi semua opsi kebijakan kami mengenai apa yang dapat kami lakukan untuk menciptakan perubahan kondisi di mana Maduro telah memutuskan bahwa dia tidak memiliki masa depan dan ingin pergi dengan sendirinya atau kita dapat mengembalikan proses pemerintahan kembali ke konstitusi mereka.

George Maher: Pemerintah Amerika Serikat secara umum, sama sekali tidak memiliki wewenang moral untuk mengatakan sebuah kata sialan, ketika mereka berbicara tentang pemerintah Venezuela atau Nicolas Maduro dan terutama pemerintah Donald Trump, dengan kata lain, dia adalah seseorang yang bukan saja xenophobia brutal dan misoginis, namun juga dirinya sendiri terpilih atas dasar pencabutan hak pilih para pemilih, terutama orang kulit hitam dan coklat di Amerika Serikat.

Jadi kita tidak berada di medan kritik moral ketika menyangkut apa yang diinginkan rezim Trump, untuk menyingkirkan pemerintah Venezuela ini secepat mungkin, yang telah menjadi kebijakan yang terus berlanjut, tidak hanya Trump tapi juga Obama dari Hilary Clinton dari departemen luar negeri di masa George W. Bush.

Jadi ini bukan hal baru yang ingin mereka hilangkan dari Chavismo. Mereka berpikir bahwa mereka dapat melakukannya sekarang, mereka harus tahu bagaimana sanksi semacam ini tidak membantu bahkan tujuan strategis itu karena melawan Trump adalah satu kehormatan bagi siapa pun pada saat ini dan tentu saja bagi Nicolas Maduro. Jika Trump melawan Anda, itu berarti Anda telah melakukan sesuatu dengan benar dan ini tidak akan berjalan sesuai keinginan yang dikehendaki oleh Pemerintah AS, namun mereka hanya berusaha untuk berbicara keras untuk menunjukkan dukungan mereka kepada oposisi Venezuela sementara di belakang layar mereka membantu meningkatkan konflik ini ke titik krisis.

Sumber: venezuelanalysis.com




























No comments

Powered by Blogger.