Bahaya Lembaga Donor Bagi Gerakan Akar Rumput
Sunil Babu Pant |
Bagaimana Gerakan Hak Asasi Manusia Dilemahkan?
Oleh: Sunil Babu Pant
Sunil Babu Pant adalah aktivis LGBT Nepal, dan pendiri organisasi yang memperjuangkan hak-hak LGBT di Nepal: Yaitu Blue Diamond Society. Nepal adalah negara pertama di dunia yang mengakui gender ketiga, dan negara pertama yang mengakui pernikah sejenis di wilayah Asia.
Aktivis-aktivis dari 'Belahan Dunia Selatan' sering sekali mendengar, dari para donor kita bahwa kita harus 'Belajar bagaimana menjadi profesional dan bagaimana membuat manajemen LSM Anda menjadi efisien'.
Mari kita pecahkan apa arti "menjadi profesional" dan apa arti "manajemen yang efisien":
1) Profesional berarti seseorang yang terlibat dalam sebuah profesi atau memenuhi standar kualifikasi dalam sebuah profesi. 'Profesi' adalah kata kunci di sini, dan para donor ingin memastikan bahwa Anda menjadi seorang aktivis 'profesional', dan ingin melihat Anda melakukan pekerjaan hak asasi manusia sebagai sebuah profesi.
2) Manajemen yang efisien berarti melakukan atau berfungsi dengan cara terbaik dengan lebih sedikit sedikit waktu dan usaha. Bagi LSM konvensional, ini berarti mencapai target, menulis laporan profesional dan mengirimkannya tepat waktu. Untuk benar-benar memahami "bahaya" menjadi efisien, Anda harus membandingkannya dengan efektifitasnya. Menjadi efektif adalah tentang melakukan tindakan yang benar, sementara bersikap efisien adalah melakukan sesuatu dengan benar (tidak peduli seberapa jauh Anda telah menyimpang dari “aktivisme” hak asasi manusia untuk menjadi bagian dari tim manajemen yang efisien).
Segera setelah kelompok aktivis yang bermaksud baik memulai proses menjadi LSM, secepat itu pula masalahnya dimulai. Tidak peduli apa yang dikatakan pada awalnya, tentang ' LSM merdeka untuk bertindak, seperti yang mereka bayangkan', kenyataannya LSM merasa sangat berhutang oleh donor, LSM yang didanai dengan baik, bahkan lebih buruk lagi. Ini adalah awal penyerahan 'profesional' ke sistem yang berulang kali melemahkan dan mengendalikan gerakan tersebut, menolak kemerdekaan gerakan hak asasi manusia untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan, dimana semua slogan 'pimpinan akar rumput dan pemberdayaan akar rumput' jusru tidak dikuatkan.
Lihatlah prosesnya: Sekali gerakan hak asasi manusia di negara-negara di "Belahan Dunia Selatan" memutuskan untuk menjadi sebuah organisasi non-pemerintah (LSM), karena itulah satu-satunya cara para donor (terutama lembaga multilateral atau bilateral yang besar) akan mendanai Anda, yaitu sumber daya keuangan yang paling dasar, yang mungkin dibutuhkan oleh sebuah gerakan, dimana LSM miskin harus menandatangani sebuah nota kesepakatan.
Pemimpin LSM dan tim manajemen kemudian harus dilantik untuk masuk ke dalam model "tata pengelolaan yang baik" yang didikte oleh donor tersebut, melalui serangkaian program pelatihan, pertemuan dan bahkan lokakarya (untuk mengembangkan prosedur operasi, kebijakan organisasi dan bahkan strategi yang sesuai harapan para donor) yang mengatakan pada kita bagaimana kita diharapkan menjadi profesional jika kita ingin berkembang atau terus mendapatkan dana.
Kemudian LSM ini harus mengadopsi kebijakan mengenai sumber daya manusia, kebijakan keuangan, prosedur operasi serta panduan bagaimana menggunakan komputer / internet dan bagaimana berhubungan dengan pers. Para aktivis, yang tidak punya pilihan selain bertahan hidup dengan gaji kecil yang diberikan oleh LSM, lalu tunduk pada proses organisasi sebagai staf.
Hal ini akan mempengaruhi segala sesuatu ketika aktivis-aktivis ini yang berubah menjadi staf-profesional, bagaimana mereka harus datang atau pergi dan bagaimana mereka seharusnya melakukan pekerjaan mereka sendiri.
Meskipun tidak secara eksplisit disebutkan, namun dalam praktiknya, gerakan yang telah berubah menjadi LSM seringkali harus membagikan siaran pers atau pernyataannya kepada para donor untuk mendapatkan 'pengesahan' mereka sebelum benar-benar dapat dipublikasikan.
Ada panduan yang dikembangkan untuk LSM yang telah beralih dari gerakan ini, dengan dukungan teknis dari donor, tentang bagaimana LSM tersebut melakukan pertemuan, melakukan wawancara, mempekerjakan orang, menentukan etiket / profesionalisme staf, menilai staf, mengenali mereka dan bahkan memecat mereka. Staf benar-benar tidak memiliki suara dan harus tunduk pada proses yang dianggap tepat oleh manajemen LSM.
Bahkan cuti diberikan dengan tidak adil dan disertai dengan ketakutan bahwa hal itu dinyatakan tidak sah jika tidak diamankan dengan persetujuan donor (terkadang, surat persetujuan diperbolehkan jika Anda cukup cerdas!). Dan semua prosedur ini diperiksa oleh para donor kami yang hebat, apakah mereka diikuti atau tidak, dan diperkuat, pada waktu yang tepat. Dalam proses menjadi profesional dan efisien, LSM, perlahan lupa untuk terlibat dengan masalah dan emosi orang sesungguhnya. Orang-orang akar rumput (atau disebut 'target populasi') menemukan kesenjangan kelas yang melebar antara mereka dan manajemen LSM.
Pelemahan ini paling tidak saat mulai berkembang dan terus meningkat karena LSM tersebut tumbuh lebih besar dan bekerja dengan banyak donor. Manajemen LSM juga terobsesi dengan efisiensi dan bukan kemanjuran; Para donor lebih memilih pelaporan yang tertib dan terukur ketimbang efektivitas aktual dari aktivisme / pekerjaan. Dengan demikian para donor mengirim template dan formulir agar LSM tersebut efisien. LSM diberitahu bahwa ini adalah untuk kepentingan LSM dan sasaran populasi yang lebih besar.
Sebenarnya, tidak mungkin organisasi akar rumput mematuhi persyaratan pendokumentasian profesional, penyusunan kompilasi data ilmiah dan manajemen yang efisien. Donor akan mencoba segalanya untuk membuat Anda 'profesional', mereka fokus pada sistem yang efisien. Mereka tidak peduli bagaimana proses untuk menjadi profesional dan efisien, Anda menjadi tidak efektif. Anda akhirnya menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan administrasi, dokumentasi dan pelaporan, sementara pekerjaan aktual Anda, yaitu tentang mempromosikan hak asasi manusia justru menjadi pekerjaan sekunder dan perlahan-lahan jatuh di bawah daftar prioritas Anda. Dalam kedua kasus, menjadi profesional dan efisien ', artinya Anda didorong, dari waktu ke waktu, menyingkirkan sisi ' emosional ' kepribadian Anda, yang tidak hanya membuat Anda kurang menjadi aktivis tapi juga membuat Anda kurang manusiawi.
Data harus divalidasi oleh para donor. Ketidakadilan, penyalahgunaan kekuasaan dan perampasan mungkin merupakan fakta yang sudah diketahui bagi masyarakat dan aktivis lokal namun tanpa penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metodologi yang dapat diterima oleh donor, pengetahuan lokal tetap tidak memiliki nilai dan hanya dianggap "anekdot". Anda akhirnya menghabiskan begitu banyak waktu dan energi hanya untuk memvalidasi pengetahuan 'anekdot' Anda kepada para donor atau ilmuwan barat sehingga keterlibatan dalam advokasi penting harus menunggu sampai validasi selesai dengan 'temuan dan tindakan yang direkomendasikan'. Jangan kaget kalau salah satu rekomendasi adalah: 'lanjutkan penelitian atau belajar'. Pola penelitian semacam itu menunjukkan dengan jelas bahwa "kelompok sasaran adalah objek penelitian aktivis sebagi subyek hanyalah kunci kontak ".
Dan aktivis sejati merasa frustrasi dan berusaha melarikan diri. Mereka mencari cara untuk menghalangi proses pelemahan yang harus mereka toleransi begitu lama. Mereka menolak untuk berpartisipasi sementara manajer senior melakukan 'penilaian kinerja staf' dan acuh tak acuh terhadap berbagai ritual organisasi seperti rapat evaluasi atau inisiatif organisasi seperti bertemu dengan pers atau menghadiri pertemuan evaluasi triwulanan dengan para donor. Gerakan yang berpaling menjadi LSM juga berusaha melarikan diri dengan tidak mengirimkan laporan ke donor dalam waktu yang ditentukan dan mengatakan "komputer sedang rusak atau tidak ada wi-fi atau tidak ada listrik", bahkan jika itu berarti donor memberi Anda tanda "merah ' sebagai indikator kinerja organisasi Anda dan mengancam ada kemungkinan terjadi penghentian pendanaan.
Aspek penting lain dari pelemahan ini ini adalah Konferensi Internasional. Ini adalah pedang bermata dua. Di satu sisi Anda belajar banyak dan bisa berjejaring secara internasional, terutama jika Anda baru saja mengenal pengalaman itu. Di sisi lain Anda mungkin bahkan tidak menyadari bahwa Anda menjadi kecanduan panggung konferensi internasional. Semuanya menjadi berulang-ulang. Anda melihat orang yang sama berulang-ulang, Anda tidak belajar sesuatu yang baru, dan Anda menjadi bagian dari klub konferensi di mana Anda mendapatkan penerbangan dan akomodasi gratis di hotel mewah--lihat saja teman konferensi Anda. Kecanduan konferensi melemahkan Anda sedemikian rupa, sehingga Anda menjadi “ahli konferensi” dari seorang aktivis yang polos. Anda tidak dapat benar-benar mengatakan apapun untuk melawan para donor yang telah mendanai perjalanan Anda dan para donor mengetahui hal ini dengan sangat baik. Hati-hati saat donor mensponsori perjalanan konferensi Anda.
Seorang pemimpin yang baik sensitif terhadap pelemahan ekosistem yang diciptakan oleh NGO/Donor besar, digerakan dan mengikuti aturan NGO/Donor. Seorang pemimpin melayani dengan sisi emosi yang tidak dimiliki oleh NGO yang mendapat kesenangan dari Donor. Dia memiliki kekuatan untuk membawa kegembiraan kepada tim, mendiskusikan masalah mereka, memecahkan rasa frustrasi mereka dan mendorong gagasan atau gaya yang 'out the box' dari tim nya. Lebih penting lagi, seorang pemimpin melindungi kepentingan para aktivis dan keseluruhan gerakan - bukan karena itu adalah 'proses kepemimpinan profesional yang diharapkan' tapi hanya karena dia adalah manusia yang berdaya dan tahu mengapa (dan untuk tujuan apa) menjadi seorang pemimpin.
Dia dapat secara kreatif menciptakan ruang dan kebebasan bagi semua aktivis tanpa mengorbankan keamanan dana. Tapi dia juga harus siap mengatakan tidak pada dana tersebut jika agenda gerakan tersebut disusupi atau dibajak oleh donor. Seorang pemimpin yang baik hanya memberi arahan, malah memungkinkan gerakan Hak Asasi Manusia terbebas dari budaya 'profesionalisme dan efisiensi’
Seorang pemimpin yang baik juga tahu kapan harus pergi, bukan karena dia tidak memiliki keterampilan atau kemampuan lagi, melainkan karena dia telah memberdayakan anggotanya dengan sukses untuk dapat menggantikannya.
Tip: Pendanaan bukan satu-satunya pertimbangan penting bagi LSM. Ini adalah komponen penting tapi pastinya bukan yang terpenting dan, pada kenyataannya, tidak selalu dibutuhkan untuk semua hal yang Anda lakukan. Ingat ini saat mencari dana. Ini adalah fakta yang diketahui bahwa donor multilateral dan bilateral besar memiliki lebih banyak dana untuk dicairkan (setelah porsi mereka sendiri yang cukup untuk biaya administrasi!) Namun ada donor kecil, yayasan dan hibah swasta yang seringkali lebih sesuai untuk Organisasi Hak Asasi Manusia. Carilah dana hanya jika menjadi penting untuk melakukan beberapa pekerjaan advokasi tapi jangan membuat dana menjadi tujuan organisasi Anda. Beberapa organisasi adalah penulis hibah profesional dan tahu bagaimana mempengaruhi donor. Mereka sering berhasil mendapatkan pendanaan namun ironinya adalah bahwa para donor menyukai organisasi semacam itu hanya karena mereka "profesional" dalam menulis proposal dan laporan.
Terakhir, sebagai gerakan Hak Asasi Manusia: Tetaplah sebagai gerakan akar rumput, gerakan yang diorganisir secera “bebas” selama Anda bisa dan tidak menjadi LSM 'profesional'. Sebagai seorang aktivis: Jangan menjadi 'profesional dan efisien', seperti perusahaan. Tetaplah menjadi aktivis yang belum ‘pergalaman’ , polos dan efektif dan Anda akan berkontribusi jauh lebih baik. Kalau tidak Anda bergeser ke sistem dan budaya dunia perusahaan.
Sumber : https://medium.com/ yang dimuat ulang oleh theguardian.com
No comments
Post a Comment