Apa Yang Sedang Terjadi Dengan Krisis Qatar?
Arab Saudi, Mesir,
Uni Emirat Arab, Bahrain ,Yaman, Libya, Maladewa memutuskan hubungan
diplomatik dengan Qatar/ Foto : Ruter
|
Kuwait Memediasi Krisis Qatar-Gulf
6 June 2017
Qatar adalah tempat bagi pangkalan udara A.S. Al-Udeid yang merupakan markas besar komando utama militer Amerika Serikat dan menampung 10.000 tentara Amerika Serikat.
Pemimpin Kuwait akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada hari selasa waktu setempat sebagai mediator untuk menyelesaikan krisis yang terjadi saat ini antara Qatar dan beberapa negara Teluk Arab lainnya termasuk Arab Saudi, yang telah memutuskan hubungan diplomatik dan transportasi dengan Doha.
Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah akan bertemu dengan Raja Salman dari Arab Saudi dan membantu menengahi apa yang meningkatkan perselisihan—hingga menjadi yang terburuk di antara kekuatan regional, dalam beberapa dasawarsa terakhir ini.
Al-Sabah berbicara dengan pemimpin Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, melalui telepon pada hari Senin. Dia menyarankan penguasa Qatar untuk "berupaya mengurangi ketegangan dan menahan diri dari pengambilan keputusan yang mungkin menyebabkan peningkatan ketegangan," kantor berita Kuwait, Kuna melaporkan.
Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengatakan kepada kantor berita Al Jazeera Qatar bahwa Qatar ingin memberi kesempatan bagi pemimpin Kuwait untuk menggunakan kemampuannya guna "melanjutkan dan berkomunikasi dengan para pihak mengenai krisis dan mencoba mengatasi masalah ini."
Al-Thani juga memutuskan untuk menunda pidato yang sedianya direncanakan untuk negara tersebut guna mengizinkan Kuwait melakukan mediasi, kata menteri luar negeri tersebut.
Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dan menutup wilayah udara mereka untuk penerbangan komersial pada hari senin , dan menuduh Qatar mendukung kelompok militan Islam dan Iran. Yaman, pemerintah Libya yang berbasis di timur dan Maladewa bergabung kemudian dengan empat negara tersebut.
Kementerian Luar Negeri Qatar membantah tuduhan yang diajukan terhadap negaranya, dan menyebut tudahan mereka "tidak berdasar."
"Negara Qatar telah menjadi sasaran kampanye kebohongan yang telah mencapai tahap rekayasa yang sempurna. Ini mengungkapkan rencana tersembunyi untuk merongrong Negara Qatar, "kata pernyataan tersebut.
Kelompok yang mengeluarkan sanksi terhadap Doha adalah "jelas-jelas membangun bentuk hubungan yang menekan Qatar, yang dengan sendirinya merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar, dan Qatar secara langsung menolak hal tersebut," tambahnya.
Kelompok yang mengeluarkan sanksi terhadap Doha adalah "jelas-jelas membangun bentuk hubungan yang menekan Qatar, yang dengan sendirinya merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar, dan Qatar secara langsung menolak hal tersebut," tambahnya.
Perselisihan antara Qatar dan negara-negara Arab meningkat setelah sebuah berita baru-baru ini muncul dari kantor berita Qatar yang dikelola negara. Dalam berita Qatar News Agency—yang diduga keras kena hack—menerbitkan sebuah laporan berita yang mengkritik kebijakan luar negeri A.S., Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir, dan membela Hizbullah, Hamas dan Iran.
Iran, yang sudah lama berseberangan dengan Arab Saudi, menyalahkan kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Riyadh bulan lalu, dan meminta pihak-pihak tersebut untuk mengatasi perbedaan mereka melalui dialog dan diplomasi.
"Apa yang terjadi sekarang ini adalah hasil permulaan dari tarian pedang," kata Wakil Kepala Staf Presiden Iran Hassan Rouhani Hamid Aboutalebi di twitter, mengacu pada Trump yang bergabung dalam tarian tradisional dengan Raja Saudi pada sebuah upacara penyambutan.
Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa para pemimpin yang dia temui dalam kunjungannya ke Timur Tengah telah memperingatkannya bahwa Qatar mendanai "ideologi radikal" dan dia senang karena negara-negara ini mengambil tindakan untuk menghentikan pembiayaan kelompok militan.
"Selama perjalanan saya baru-baru ini ke Timur Tengah, saya menyatakan bahwa tidak akan ada lagi pendanaan Ideologi Radikal. Para pemimpin menunjuk Qatar - lihat!" cuit Trump di Twitter.
Dia melanjutkan dengan serangkaian postingan di Twitter, dengan mengatakan, "Sangat baik untuk melihat Arab Saudi b erbicara dengan Raja dan 50 negara telah menghentikan pendanaan. Mereka mengatakan bahwa mereka akan mengambil sikap keras bagi yang mendanai ekstremisme, dan semua referensi mengarah ke Qatar. Mungkin ini akan menjadi awal untuk mengakhiri kengerian terorisme! "
Qatar adalah tempat bagi pangkalan udara A.S. Al-Udeid yang merupakan markas besar komando utama militer Amerika Serikat dan menampung 10.000 tentara Amerika Serikat. Departemen Pertahanan A.S. mengatakan pada hari Senin bahwa mereka berterima kasih atas "komitmen abadi terhadap keamanan regional" dan tidak ada rencana untuk mengubah sikap mereka di Qatar.
Negara-negara Teluk melarang warganya untuk bepergian ke Qatar, tinggal di dalamnya atau melewatinya, menginstruksikan warganya untuk meninggalkan Qatar dalam waktu 14 hari dan memberi waktu 14 hari bagi pendudukan warga Qatar untuk meninggalkan negara-negara tersebut.
Indeks pasar saham Qatar turun 7,3 persen, yang terburuk sejak tahun 2009, dan harga minyak juga turun di bawah $ 50 per barel pada hari Selasa. Beberapa Bank Mesir mengatakan bahwa mereka menangguhkan beberapa urusan dengan Bank-Bank Qatar.
Sekitar 80 persen kebutuhan pangan Qatar diimpor dari negara-negara tetangga di Teluk Arab. Beberapa warga di Qatar mulai menimbun persediaan makanan, setelah ketegangan ini.
Otoritas penerbangan Arab Saudi mencabut lisensi maksapai Qatar Airways, salah satu operator jarak jauh terbesar di kawasan ini, dan memerintahkan kantornya ditutup dalam waktu 48 jam. UEA dan Bahrain juga menutup wilayah udara mereka untuk penerbangan komersial Qatari.
Langkah-langkah ini jauh lebih parah ketimbang ketegangan sebelumnya, ketika Arab Saudi, Bahrain dan UEA menarik duta besar mereka dari Doha pada tahun 2014, dengan menuduh Qatar mendukung Ikhwanul Muslimin di Mesir dan di seluruh wilayah tersebut.
Iran, yang sudah lama berseberangan dengan Arab Saudi, menyalahkan kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Riyadh bulan lalu, dan meminta pihak-pihak tersebut untuk mengatasi perbedaan mereka melalui dialog dan diplomasi.
"Apa yang terjadi sekarang ini adalah hasil permulaan dari tarian pedang," kata Wakil Kepala Staf Presiden Iran Hassan Rouhani Hamid Aboutalebi di twitter, mengacu pada Trump yang bergabung dalam tarian tradisional dengan Raja Saudi pada sebuah upacara penyambutan.
Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa para pemimpin yang dia temui dalam kunjungannya ke Timur Tengah telah memperingatkannya bahwa Qatar mendanai "ideologi radikal" dan dia senang karena negara-negara ini mengambil tindakan untuk menghentikan pembiayaan kelompok militan.
"Selama perjalanan saya baru-baru ini ke Timur Tengah, saya menyatakan bahwa tidak akan ada lagi pendanaan Ideologi Radikal. Para pemimpin menunjuk Qatar - lihat!" cuit Trump di Twitter.
Dia melanjutkan dengan serangkaian postingan di Twitter, dengan mengatakan, "Sangat baik untuk melihat Arab Saudi b erbicara dengan Raja dan 50 negara telah menghentikan pendanaan. Mereka mengatakan bahwa mereka akan mengambil sikap keras bagi yang mendanai ekstremisme, dan semua referensi mengarah ke Qatar. Mungkin ini akan menjadi awal untuk mengakhiri kengerian terorisme! "
Qatar adalah tempat bagi pangkalan udara A.S. Al-Udeid yang merupakan markas besar komando utama militer Amerika Serikat dan menampung 10.000 tentara Amerika Serikat. Departemen Pertahanan A.S. mengatakan pada hari Senin bahwa mereka berterima kasih atas "komitmen abadi terhadap keamanan regional" dan tidak ada rencana untuk mengubah sikap mereka di Qatar.
Negara-negara Teluk melarang warganya untuk bepergian ke Qatar, tinggal di dalamnya atau melewatinya, menginstruksikan warganya untuk meninggalkan Qatar dalam waktu 14 hari dan memberi waktu 14 hari bagi pendudukan warga Qatar untuk meninggalkan negara-negara tersebut.
Indeks pasar saham Qatar turun 7,3 persen, yang terburuk sejak tahun 2009, dan harga minyak juga turun di bawah $ 50 per barel pada hari Selasa. Beberapa Bank Mesir mengatakan bahwa mereka menangguhkan beberapa urusan dengan Bank-Bank Qatar.
Sekitar 80 persen kebutuhan pangan Qatar diimpor dari negara-negara tetangga di Teluk Arab. Beberapa warga di Qatar mulai menimbun persediaan makanan, setelah ketegangan ini.
Otoritas penerbangan Arab Saudi mencabut lisensi maksapai Qatar Airways, salah satu operator jarak jauh terbesar di kawasan ini, dan memerintahkan kantornya ditutup dalam waktu 48 jam. UEA dan Bahrain juga menutup wilayah udara mereka untuk penerbangan komersial Qatari.
Langkah-langkah ini jauh lebih parah ketimbang ketegangan sebelumnya, ketika Arab Saudi, Bahrain dan UEA menarik duta besar mereka dari Doha pada tahun 2014, dengan menuduh Qatar mendukung Ikhwanul Muslimin di Mesir dan di seluruh wilayah tersebut.
Sumber : telesurtv.net
No comments
Post a Comment