Mogok Umum Nasional-30 Juni, Mengguncang Pemerintahan Temer
Nelayan di Fortaleza melakukan aksi di perahu mereka |
Brasil Lumpuh Kembali
Di mana-mana rakyat memblokir jalan, menduduki bandara internasional, stasiun dan terminal. Ini adalah pemogokan umum ke dua, setelah sebelumnya, pemogokan umum pernah dilakukan tanggal 28 April yang lalu.
Kaum buruh, petani, perempuan dan kaum muda, juga seluruh lapisan rakyat bergerak bersama dalam pemogokan umum hari ini (30 Juni 2017), yang menolak perubahan Undang-Undang Ketegakerjaan akan merongrong hak pekerja dengan menghapuskan pesangon karena pemutusan kontrak mereka, mengurangi denda bagi majikan yang melakukan pelanggaran, dan yang terpenting, memungkinkan pengusaha mengurangi gaji pekerja sambil memperpanjang jam kerja mereka.
Massa Petani Tak Bertanah (MST) menduduki Bandara Internasional di Sao Paulo |
Perempuan-perempuan memblokir jalan di Recife |
Mereka juga menolak keputusan pemerintahan Temer yang membekukan anggaran untuk kebutuhan sosial selama 20 tahun ke depan, sementara alokasi untuk pembayaran hutang luar negeri justru disediakan.
Awak Mobil Tanki di Manaus, Amazonas melakukan mogok kerja |
Selain itu, Pemerintahan Temer juga menaikan batas usia pensiun menjadi 65 tahun.
Pemerintahan Temer sendiri merupakan hasil kudeta parlemen tahun 2016 terhadap pemerintahan Dulma yang terpilih pada pemilu 2014
Jalan utama di Maceio diblokir para petani |
Saat ini, ditengah pengangguran yang sangat tinggi di Brasil, juga popularitas Temer yang hanya sekitar 2 %--terlebih Temer juga lagi terkena skandal korupsi--maka pemogokan umum kedua--setelah pemogokan yang sama terjadi di bulan April lalu--berpotensi menggulingkan pemerintahan Temer.
Pekerja Kebersihan di Florianopolis melakukan mogok |
Tuntutan lain yang juga didesakan oleh jutaan rakyat Brasil adalah Temer harus mundur, dan segera dilakukan pemilu secara langsung pada tahun ini juga--sementara mayoritas anggota parlemen justru menghendaki pemilu tidak langsung.
Buruh-buruh Metal ABC memulai aksi mogok kerja |
Sampai berita ini ditulis, aksi-aksi protes masih terus berlanjut. Selisih waktu Brasil dengan Jakarta, sekitar 10 jam--artinya di Brasil saat ini masih siang hari, dan massa terus bergerak untuk menyatukan diri di titik-titik pemusatan kekuatan.
No comments
Post a Comment