Seandainya Anda Adalah Konsumen Pertamina, Apa Sikap Anda?
Kiri sosial mendapatkan kiriman artikel ini, dari salah seorang yang (juga) merupakan konsumen Pertamina, setelah mengetahui rencana mogok kerja Awak Mobil Tangki Pertamina Patra Niaga.
Iki ono opo tho yooo... yo.... haaddeeeuuuhhh..... mbok mikir tho boosss bos... tengere nek bawahan teriak berarti atasannya ga bener.... lhaa kalau AMT Patraniaga masih pd nuntut hak... opo iyo pimpinan Patraniaga pada nelen haknya AMT... kalau iya... biar keselek aja....
Dikirim oleh Hardjou Cahclax pada 13 Juni 2017
Pengabaian
hak-hak Awak Mobil Tangki Pertamina adalah pengabaian hak kita semua,
para Konsumen.
oleh : Jos
Pemilik toko atau
warung yang ingin memberikan pelayanan yang baik kepada konsumennya
akan serius menjaga suasana aman, nyaman dan gembira para Pekerjanya,
a.l. karena dia sadar bahwa tak mungkin Pekerja bisa bersikap ramah
kepada konsumen jika suasana kerjanya tidak ramah dan nyaman.
Kontraktor yang
ingin memberikan pelayanan yang baik kepada konsumennya akan serius
memelihara suasana nyaman, aman dan gembira pada Pekerjanya. Dia
sadar bahwa dengan begitu sang Pekerja bisa bekerja dengan lebih
mantap dan cermat, berhati-hati, dan dengan begitu meminimkan risiko
kecelakaan atau kerusakan ataupun keterlambatan penyelesaian
pekerjaan.
Umumnya bisa
disimpulkan, bahwa pengusaha yang sungguh-sungguh ingin memberikan
pelayanan yang baik kepada konsumennya akan menyadari bahwa baiknya
kualitas pelayanan kepada konsumen (= pihak eksternal) akan sangat
ditentukan pula oleh baiknya relasi dan kualitas pelayanan kepada
pihak-pihak di dalam perusahaan (= pihak internal). Kualitas
pelayanan internal sangat menentukan kualitas pelayanan eksternal.
Kualitas pelayanan eksternal amat ditentukan oleh kualitas pelayanan
internal. Mengabaikan kualitas pelayanan internal (suasana nyaman,
aman, gembira dlsb.) berarti mengabaikan kualitas pelayanan
eksternal, mengorbankan konsumen. Bagi perusahaan yang melayani
banyak konsumen, Masyarakat-luas, pengabaian aspek ini berarti
pengabaian kepentingan Masyarakat-luas.
Jika pengabaian
termaksud dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara yang bertugas a.l.
mengadakan dan mendistribusikan bahan yang amat dibutuhkan
masyarakat, sehingga kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi apalagi
menjelang hari-hari besar keagamaan, maka pengabaian relasi dan
pelayanan internal tersebut di atas, dengan risiko mengganggu
pelayanan eksternal, bolehlah dibilang merupakan pengkhianatan
terhadap masyarakat itu sendiri.
Nah, kini mari kita
pindah fokus sejenak dan merenungkan akibat tindakan-tindakan yang
dilakukan PT Pertamina (Persero) melalui anak-anak perusahaannya
kepada para Awak Mobil Tangkinya, sebagai berikut ini :
1. Mempekerjakan
selama belasan tahun tanpa mengangkat si Pekerja menjadi Karyawan
Tetap, melainkan mempertahankan statusnya sebagai Karyawan Kontrak
yang bahkan belakangan diperburuk lagi menjadi Karyawan “Outsourced”,
2. Mengabaikan
(tidak memenuhi) hak cuti Pekerja,
3. Mempekerjakan
Pekerja sampai 12 jam lebih tanpa memberikan upah lembur mau pun
mempertimbangkan perlunya waktu istirahat yang cukup, sedangkan
pekerjaan distribusi BBM adalah pekerjaan yang berisiko tinggi,
4. Mengabaikan
Pekerja yang mengalami kecelakaan karena tugasnya, tak memberikan
bantuan pengobatan apa pun,
5. Mengabaikan
(tidak mememenuhi) hak pesangon atau pensiun Pekerja yang masa
kerjanya telah mencapai belasan tahun,
6. Mem-PHK 350-an
orang melalui SMS justru menjelang Ramadhan,
Jika Anda adalah
salah seorang Awak Mobil Tangki yang mengalami atau menyaksikan
perlakuan tersebut di atas, apakah reaksi normal-manusiawi Anda ? :
Apakah Anda menjadi
memiliki rasa aman karena adanya kepastian kerja ? Apakah Anda merasa
aman karena ada jaminan perawatan kesehatan jika suatu ketika Anda
mengalami kecelakaan saat bertugas ?
Apakah pikiran Anda
menjadi tenang karena bagi Anda tidak ada hal yang merisaukan dalam
pekerjaan Anda, dan dengan begitu Anda bisa menjalankan tugas Anda
yang berisiko tinggi dengan selalu berhati-hati tanpa gangguan
kegalauan apa pun ?
Jika Anda orang
normal, semestinya semua pertanyaan di atas Anda jawab “TIDAK !”.
Tak mungkin ada rasa
aman tentang ketersediaan pekerjaan, karena Anda tak diangkat menjadi
Karyawan Tetap walaupun sudah bekerja selama belasan tahun.
Tak mungkin ada
perasaan nyaman karena hak cuti Anda tak diakui.
Tak mungkin ada
perasaan aman, nyaman dan gembira karena meskipun pekerjaan Anda
berisiko tinggi, Anda mesti sering bekerja selama 12 jam lebih per
hari tanpa kesempatan beristirahat yang cukup, dan itu pun tanpa upah
lembur.
Tak mungkin tak ada
rasa was-was, tak mungkin tercipta rasa terjamin, karena jika terjadi
kecelakaan dalam tugas pun, segala biaya pengobatan mesti Anda pikul
sendiri dan perusahaan tak memberikan bantuan keuangan yang kalaupun
ada tidaklah berjumlah memadai.
Tak mungkin ada rasa
aman karena hak Anda mendapatkan pesangon atau uang pensiun tidak
diakui.
Tak mungkin ada rasa
aman dan nyaman karena Anda tahu bahwa perusahaan bisa melakukan PHK
terhadap Anda sewaktu-waktu dengan cara yang sama sekali tidak
menghargai Anda.
Jika Anda orang
normal yang bekerja sebagai Awak Mobil Tangki Pertamina yang
mengalami atau meyaksikan tindakan-tindakan Pertamina tersebut di
atas, pastilah tindakan itu berakibat MERESAHKAN Anda, mengganggu
konsentrasi pikiran Anda, MEMPERBESAR risiko pekerjaan Anda, dan pada
akhirnya berakibat memperbesar risiko tidak terlayaninya Masyarakat
secara baik !
Dalam konteks inilah
semestinya menjadi gamblang, bahwa pengabaian PT Pertamina (Persero)
beserta anak-anak perusahaannya (selanjutnya disebut “Pertamina”)
terhadap hak-hak para Awak
Mobil Tangkinya sewajarnya disebut tindakan pengabaian kepentingan
Masyarakat-luas, bahkan pengkhianatan terhadapnya, dan bukan cuma
pengkhianatan kepada para Awak Mobil Tangki tersebut.
Oleh karenanya
pulalah, Kawan-Kawan, menghadapi rencana pemogokan para Awak MobilTangki Pertamina, selayaknyalah kita melihat bahwa posisi yang wajar
dan adil kita ambil adalah berpihak kepada para korban, yakni
Masyarakat dan para Awak Mobil Tangki, dan menentang pengabaian yang
dilakukan Pertamina terhadap hak-hak para Awak Mobil Tangkinya
sekaligus secara tidak langsung : Masyarakat, yakni kita semua !
Kita, Rakyat-banyak,
Masyarakat-luas adalah korban Pertamina juga. Mari bersolidaritas
dengan para Awak Mobil Tangki, sekurang-kurangnya dengan mendukung
pemogokan mereka. Merdeka !
No comments
Post a Comment