10 AKTIVIS PEREMPUAN IKUT MENGECOR KAKI
Tubuh perempuan adalah otoritas perempuan.
Kecaman bahkan laporan ke pihak kepolisian yang dilakukan oleh kelompok pendukung PT Semen Indonesia terhadap aksi "Cor Kaki" yang dilakukan para Petani Kendeng, termasuk oleh Ibu-Ibu Petani(bahkan setahun yang lalu, aksi cor kaki, bahkan dimulai oleh 9 ibu Kendeng), dengan tuduhan bahwa aksi ini sebagai aksi yang mengeksploitasi perempuan dan bahkan sebagai tindakan kekerasan terhadap perempuan, mendapatkan respon tak terduga.
Sebanyak 10 aktivis perempuan yang perduli terhadap perjuangan Petani Kendeng, justru ikut melakukan aksi Cor Kaki, selama satu hari.
Sebanyak 10 aktivis perempuan yang perduli terhadap perjuangan Petani Kendeng, justru ikut melakukan aksi Cor Kaki, selama satu hari.
Dikutip dari pernyataan Dhyta Caturasi di FB Lini Zurlia, dua aktivis perempuan yang terlibat dalam aksi ini, alasan mereka melakukan aksi cor kaki adalah
sebagai bentuk solidaritas dan counter narrative terhadap tuduhan
tersebut, tujuannya untuk mengamplifikasi otoritas kita perempuan
atas tubuh kita dan merasakan penderitaan petani-petani ini meski
tidak ada seujung kukunya penderitaan yg akan kita jalani dalam 1
hari aksi.
Selain Dhyta dan Lini, delapan aktivis perempuan lainnya adalah
Efi
Sri Handayani,Cornelia
Natasya , Tiwi, Pheo
Veronica Iswinahyu ,Mai
Jebing , Agnes, Ega dan Flo
No comments
Post a Comment