Kiri Sosial membuka ruang bagi kawan-kawan yang ingin berkontribusi pada Kirisosial.blog. Kami menerima kontribusi dalam bentuk artikel terjemahan yang memuat tentang inspirasi gerakan yang partisipatif atau tentang inspirasi persatuan. Silahkan kirim terjemahan anda melalui inbox FB atau kirim melalui kirisosial@gmail.com. Terimakasih

MENCARI ALTERNATIF



Status Facebook : Budi Wardoyo

Kalo pengobatan alternatif, ya banyaklah referensi di Indonesia, coba aja ketik "alternatif" di google, akan muncul banyak link nya. Tetapi jika mencari politik alternatif (dalam bentuk kekuasaan alternatif atau model ekonomi-politik alternatif), maka yang muncul lebih banyak referensi gagasan--itu juga tak banyak jumlahnya, dan tentu saja bukan sebagai pengalaman yang sudah pernah terjadi secara historis di Indonesia, tetapi semacam "harapan" untuk munculnya politik alternatif. 


Sementara di belahan dunia lain, praktek-praktek (dan tentu saja teori2 nya) politik alternatif (atau kekuasan ekonomi-politik alternatif bahkan dalam skala negara maupun lintas negara) sudah dan sedang berjalan, tanpa banyak menjadi perhatian kalangan pergerakan sosial/pergerakan rakyat di Indonesia.

Dari pemilu yang demokratis dan partisipatoris, sudah banyak contohnya....Dari referendum dan konsultasi publik, sudah banyak contohnya, atau dari penyusunan anggaran kota yang partisipatoris sampai media massa yang partisipatoris juga ada...Atau dari sistem pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan manusia--bukan profit hingga sistem kesehatan yang sungguh-sungguh manusiawi juga ada, atau juga pembebasan perempuan hingga perlindungan anak yang komperhensif sudah ada juga. Dan tidak lupa.bagaimana pembangunan yang ramah lingkungan, juga sudah banyak contohnya.

Bagaimana dengan alat-alat perjuangan rakyat nya? juga banyak contoh, bagaimana partai politik rakyat nya, atau bagaimana front persatuan rakyat dan alat-alat perjuangan lainnya, sudah banyak contoh. Atau bagaimana membangun alat-alat perjuangan gerilayawan dan angkat senjata, itu juga banyak contoh nya.

Jika slogan "Internasonale" adalah keyakinan, pun "Buruh Sedunia Bersatulah" maka kemenangan-kemenangan rakyat (buruh) sebagai capaian-capaian perjuangan (yang lebih baik) di berbagai belahan dunia adalah bagian dari kemenangan rakyat (buruh) di Indonesia, demikian juga dengan kekalahan (atau kemunduran2nya) yang terjadi di belahan dunia lain, juga kekalahan (dan kemunduran kita).

Masalahnya "Internasionale" baru hafalan teks lagu terjemahan, toh teks aslinya pun gak tahu, dan sosialisme barulah MDH yang dijadikan mantra pelipur lara, sementara dunia terus begerak dan berubah dengan cepat.

"Ya Tuhan YME, ampunilah kami yang tak tahu apa yang kami lakukan"

No comments

Powered by Blogger.