Kiri Sosial membuka ruang bagi kawan-kawan yang ingin berkontribusi pada Kirisosial.blog. Kami menerima kontribusi dalam bentuk artikel terjemahan yang memuat tentang inspirasi gerakan yang partisipatif atau tentang inspirasi persatuan. Silahkan kirim terjemahan anda melalui inbox FB atau kirim melalui kirisosial@gmail.com. Terimakasih

MAHASISWA JAKARTA MULAI BERGERAK, MENDUKUNG PERJUANGAN PETANI KENDENG

Aksi Mahasiswa UIN Jakarta Untuk Petani Kendeng

Hari ini (Senen, 21/3) Mahasiswa UIN yang tergabung dalam Lentera HAM UIN Jakarta, KMPLHK Ranita, Komtek, Sarekat Student Demokratik (SS-DEM), MahasiswaBicara, dan beberapa organisasi lain serta individu-individu, melakukan aksi solidaritas di depan Kampus UIN Jakarta.

Aksi solidaritas ini untuk mendukung perjuangan para Petani Kendeng, yang sampai hari ini masih melakukan aksi "mengecor kaki" di depan Istana Negara, untuk mendesak Presiden Jokowi membatalkan operasional PT Semen Indononesia di wilayah pengunungan Kendeng, yang akan merusak sumber-sumber air, dan merusak lingkungan ke depannya.







Dalam aksinya, salah satu mahasiswa bahkan juga dicor kakinya dengan semen, sebagai wujud solidarutas yang tinggi terhadap para petani. Di samping itu, mereka juga menggalang dana, untuk nantinya disalurkan ke para Petani Kendeng yang akan terus berjuang sampai mendapatkan kemenangan seperti yang telah diputuskan MA, bahwa PT Semen Indonesia harus berhenti beroperasi.

Dan selengkapnya, ini rilis aksi mahasiswa UIN Jakarta, hari ini :

Solidaritas Mahasiswa UIN Jakarta untuk Para Petani Kendeng: Tolak Pabrik Semen dan Perluas Wilayah Solidaritas di Tiap Kampus


Kedatangan warga Kendeng di depan istana mengirimkan pesan, ketidaktegasan Presiden membuat kehidupan mereka seperti dibelenggu perusahaan. Telah delapan hari mereka memasung kakinya di hadapan istana, mengecor kakinya dengan semen sebagai tanda hidup mereka yang dibelenggu pabrik semen di Rembang. Namun hingga hari ini Presiden belum mau menanggapi aksi ini.
Semakin hari berlalu, semakin banyak jumlah orang-orang yang menyemen kakinya. Dari 10, 20, 40, hingga hari ini telah lebih dari 50 orang yang menyemen kakinya. Jumlah ini bisa terus bertambah selama Presiden Jokowi tetap tidak mau menemui warga dan menutup pabrik semen di Rembang.

Dukungan akan terus mengalir kepada mereka yang tak lelah memperjuangkan hidup dan nasib anak cucu mereka.

Hingga hari ini dukungan terhadap dulur-dulur petani Kendeng terus berdatangan, baik yang langsung datang ke Istana Negara, Gedung YLBHI, ataupun mereka yang melakukan aksi solidaritas di banyak daerah. Dukungan juga datang dari berbagai sektor, bukan hanya dari petani tapi juga datang dari buruh, mahasiswa, aktivis HAM, pecinta lingkungan, dan masih banyak lagi.

Pernyataan Kepala Staf Presiden yang selalu mengulang angka Rp 5 Trilyun yang dihabiskan PT Semen hingga melupakan fakta pembangunan pabrik dilakukan dengan cara melanggar hukum dengan gamblang memperlihatkan keberpihakan Istana pada kekuatan modal. Seolah kepentingan pengusaha lebih tinggi dibanding kepatuhan terhadap hukum dan keselamatan warga pegunungan Kendeng.  Kesungguhan warga Kendeng mempertahankan ruang hidupnya dan mata pencahariannya sebagai petani patut didukung oleh berbagai pihak.

Karena itu kami mahasiswa UIN Jakarta mengajak seluruh elemen perjuangan untuk terus mendukung perjuangan dulur-dulur petani kendeng. Mengajak seluruh elemen mahasiswa untuk terus bersolidaritas dengan melakukan aksi serupa di setiap kampusnya. Kami yakin perjuangan ini akan terus berlipat ganda selama perusakan lingkungan untuk kepentingan modal tetap berlangsung.

Perjuangan warga Kendeng yang menyemen kakinya dan akan terus bertahan di istana hingga Presiden jokowi menghentikan kesewenang-wenangan Gubenjur Jawa Tengah yang melakukan penyelundupan hukum dengan mengeluarkan ijin lingkungan bagi PT Semen Indonesia di Rembang harus terus kita dukung.

#JakartaMelawanSemen
#KendengLestari
#DipasungSemen2

Narahubung :
Rausyan 082213151221
Azami     083815210951

No comments

Powered by Blogger.