DUNIA INTERNASIONAL MENDUKUNG PEMERINTAHAN MADURO
OAS menolak untuk men-skors Venezuela
Organisasi Negara Amerika (OAS) menentang (hukuman) skorsing pada Venezuela, hari Selasa kemarin dalam upaya mendukung oposisi sayap kanan.
Ini adalah kedua kalinya lembaga yang berbasis di Washington telah menggagalkan skema Sekretaris Jenderal Luis Almagro untuk melaksanakan Piagam Demokrat terhadap Caracas.
Sebuah pemngutan suara dilakukan- yang diserukan oleh AS, Kanada dan luasinan pemerintah sayap kanan di wilayah tersebut– telah ditolak oleh sekutu-sekutu Venezuela di organisasi tersebut.
Organisasi Negara Amerika (OAS) menentang (hukuman) skorsing pada Venezuela, hari Selasa kemarin dalam upaya mendukung oposisi sayap kanan.
Ini adalah kedua kalinya lembaga yang berbasis di Washington telah menggagalkan skema Sekretaris Jenderal Luis Almagro untuk melaksanakan Piagam Demokrat terhadap Caracas.
Sebuah pemngutan suara dilakukan- yang diserukan oleh AS, Kanada dan luasinan pemerintah sayap kanan di wilayah tersebut– telah ditolak oleh sekutu-sekutu Venezuela di organisasi tersebut.
Sebaliknya mereka mendesak adanya dialog antara Partai United Socialist Party (PSUV)--Partai Pemerintahan Presiden Nicolas Maduro dan Partai Democratic Unity Roundtable (MUD), Partainya kaum oposisi, yang telah memboikot pembicaraan sejak Januari.
Wakil Menteri Luar Negeri Samuel Moncada - mantan duta besar untuk London - mengatakan: “Jika AS benar-benar ingin membantu Venezuela, mereka harus mencabut keputusan Obama yang menentang negara kita.”
Dia merujuk pada perintah eksekutif mantan presiden AS, tahun 2015, yang menyatakan Caracas adalah “ancaman yang tidak biasa dan luar biasa” bagi keamanan nasional dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat - setelah satu tahun kerusuhan yang menewaskan 43 orang, untuk menggantikan pemerintah dengan dukungan AS.
“Hari ini OAS telah menunjukan bahwa ada tindakan intervensi yang direncanakan melawan Venezuela yang melanggar hukum internasional,” kata Moncada.
“Kami sangat menolak tindakan kasar dari kelompok negara-negara yang menandatangani untuk mendukung intervensi di Venezuela.”
Bolivia dan Nikaragua sebelumnya telah bergabung dengan Venezuela untuk menyerukan pertemuan dibatalkan, dan menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan.
Dan Republik Dominika mengatakan usulan langkah itu “munafik” sebagaimana OAS tidak mengambil tindakan ketika AS menginvasi itu pada tahun 1965.
Mantan Presiden Dominika Leonel Fernandez adalah salah satu dari beberapa mediator tingkat tinggi dalam pembicaraan yang mengalami kebuntuan antara pemerintah Venezuela dan oposisi.
Sumber : www.morningstaronline.co.uk
No comments
Post a Comment