Kiri Sosial membuka ruang bagi kawan-kawan yang ingin berkontribusi pada Kirisosial.blog. Kami menerima kontribusi dalam bentuk artikel terjemahan yang memuat tentang inspirasi gerakan yang partisipatif atau tentang inspirasi persatuan. Silahkan kirim terjemahan anda melalui inbox FB atau kirim melalui kirisosial@gmail.com. Terimakasih

RAKYAT AMERIKA MELAKUKAN UNJUK RASA MENOLAK PERANG AMERIKA DI SURIAH DAN TIMUR TENGAH






Demonstran anti-perang melakukan unjuk rasa dilebih dari 10 kota di Amerika Serikat.


Demonstran anti-perang melakukan unjuk rasa dilebih dari 10 kota di Amerika Serikat, pada hari Jumat kemarin sebagai respon terhadap serangan rudal yang dilakukan Presiden Donald Trump pada pangkalan udara Suriah, yang menewaskan 15 orang, menurut Los Angeles Times.



Menggunakan hashtag di media sosial #HandsOffSyria, kelompok-kelompok seperti International Action Center, IAC, the ANSWER coalition and Code Pink, ratusan orang melakukan rally untuk mengecam perang yang dilakukan AS baru-baru ini di Timur Tengah. Aksi protes terbesar berlangsung di New York City, Los Angeles, dan Washington DC, seperti yang dilaporkan NBC, New York. 





“Tidak peduli siapa yang berkuasa di Gedung Putih. Militer Amerika Serikat dan koorporat akan selalu berperang,”kata koordinator aksi IAC dan organiser aksi unjuk rasa, Sara Flounders pada saar rally di New York City, seperti yang dilaporkan RT.

“Kita tidak pernah lupa bahwa dulu pemerintah AS bersikeras bahwa perang di Irak diperlukan untuk mencegah pemerintah Saddam Hussein menggunakan senjata pemusnah massal. Kenyataannya tidak ada senjata seperti itu pada tahun 2003,”cabang “the ANSWER”Los Angeles, menegaskan dalam pernyataannya.

Di kedua kota tersebut, demonstran mengangkat spanduk dan poster yang bertuliskan “Hands Off Suriah,” “(U.S. Out of the Middle East ) “AS Keluar dari Timur Tengah,”dan ‘(Another War Built On Lies) “Perang Lain Sedang Dilakukan Dalam Kebohongan .’Di Washington DC, menurut IAC, pihak kepolisian menutup Pentagon Metro dalam menanggapi demonstran #HandsoffSyria.


Dan di Chicago, pengunjuk rasa meneriakkan: “Hei, Hei, Donald J: Berapa banyak anak-anak yang harus Anda bunuh hari ini” seperti yang dilaporkan CBS Chicago. Yel-yel ini diteriakan seperti saat demonstasi anti perang Vietnam dulu pada jaman Presiden Lyndon B. Johnson.


Protes juga diadakan di Detroit, Buffalo, Anchorage, Philadelphia, Baltimore, Chicago dan Richmond. Aksi-aksi lanjutan sedang direncanakan di Salt Lake City, Minneapolis, New Orleans dan Boston dalam beberapa hari ke depan.

AS meluncurkan puluhan rudal jelajah tomahawk ke pangkalan udara Shayrat di Homs Kamis malam. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa hanya 23 dari 59 rudal yang mencapai target, dengan sisanya mengenai desa-desa di dekatnya. Media massa Suriah melaporkan bahwa 15 warga sipil tewas dalam serangan itu, termasuk empat anak-anak.

Serangan itu merupakan respon terhadap dugaan serangan gas Sarin di kota yang dikuasai pemberontak Khan Sheikhoun. Insiden ini diklaim menyebabkan 89 orang terbunuh, termasuk 33 anak-anak dan 18 perempuan, menurut pihak yang berwenang dari oposisi lokal.

Duta Besar Bolivia untuk PBB, Sacha Llorenti, ikut mengecam agresi AS terhadap Suriah tersebut. Dia membandingkan alasan sepihak pada tahun 2003, dimana Mantan Mentri Luar Negeri AS Collin Powell terbukti melakukan penipuan pada kongres tentang program senjata Irak, untuk membenarkan perang AS di Irak.

“Saya percaya, bahwa penting bagi kita untuk mengingat apa yang telah diajarkan sejarah pada kita di mana pada peristiwa itu (tahun 2003), Amerika Serikat menegaskan, mereka menegaskan bahwa mereka memiliki semua bukti yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal, tetapi faktanya senjata pemusnah massal itu tidak pernah ditemukan ... tidak pernah ditemukan,” Llorenti mengatakan dalam Sidang Darurat Dewan Keamanan pada hari Jumat kemarin.


Sumber : www.telesurtv.net

No comments

Powered by Blogger.