Kiri Sosial membuka ruang bagi kawan-kawan yang ingin berkontribusi pada Kirisosial.blog. Kami menerima kontribusi dalam bentuk artikel terjemahan yang memuat tentang inspirasi gerakan yang partisipatif atau tentang inspirasi persatuan. Silahkan kirim terjemahan anda melalui inbox FB atau kirim melalui kirisosial@gmail.com. Terimakasih

APA KATA TARIQ ALI TENTANG MANCHESTER


Serangan Manchester bagian dari Lingkaran Setan Imperialis

“(Serangan-serangan) terjadi setiap hari di Irak, di Suriah, di Afganistan, di Pakistan dan Yemen, Bahrain.” Ujar Ali.

Komunitas Muslim, Kristen, Yahudi, Sikh dan non-kepercayaan yang bersatu mengukut pemboman yang menghancurkan gedung pertunjukan yang dipenuhni orang hari Senin lalu, banyak yang mendesak Perdana Menteri Theresa May untuk melipatgandakan aksi-aksi anti-teror, sementara yang lain mencari kambing hitam dari imigran. Bagi sejarawan dan aktivis, Tariq Ali, baiamanapun peristiwa tersebut tidak bisa dipisahkan dari konteks perang imperialis dan intervensi yang lebih luas di Timur Tengah, seperti yang dia jelaskan pada hari Rabu kepada Demokracy Now!.

Sejauh ini, tanggung jawab atas pemboman tersebut telah disematkan pada Salman Abedi, seorang Mancunian berusia 22 tahun yang orang tuanya adalah imigran Libya yang memiliki ikatan lama dengan oposisi menentang pemimpin Libya yang baru Kolonel Muammar Gaddafi. Sementara kelompok Negara Islam mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, sebagai pengamat Ali telah meragukan klaim tersebut.


"ISIS, yang kini berada dalam masa krisis yang mendalam di Timur Tengah, mengklaim melakukan serangan apapun, atau dimanapun terjadi di dunia ini, seperti yang dilakukan oleh salah satu dari mereka sendiri," ujar Ali, menambahkan bahwa informasi yang dikeluarkan oleh badan intelijen Inggris sejauh ini terungkap terungkap sedikit.


"Fakta bahwa dia adalah keturunan Libya, lahir di negara ini (Inggris), dan orang tuanya adalah orang-orang buangan Libya, tidak dapat dipastikan tidak terkait dengan perang yang dilancarkan di Libya, pemboman selama enam bulan yang dilakukan oleh NATO , fakta bahwa negara itu sekarang benar-benar hancur, " tambah Ali.



"Maksud saya, kita memiliki sebuah pola: Kekejaman ini terjadi, kita semua mengutuk itu, semua orang mengatakan 95, 96 persen komunitas Muslim menentang semua ini – semuanya itu benar," Ali melanjutkan. "Kemudian orang-orang seperti saya dan beberapa orang lain dari gerakan anti perang mengatakan bahwa ini tidak terkait dengan perang melawan teror yang telah berlangsung sejak tahun 2001. Setiap negara Arab yang diduduki, dirusak, memiliki konsekuensi dengan Eropa."


Bagi Ali, masalahnya menyerupai lingkaran setan di mana kekuatan Barat gagal mencatat akar serangan oleh sel-sel jihad yang kecil dan individu-individu, tidak hanya di Eropa dan Amerika Utara tapi juga di seluruh dunia.



"Serangan itu terjadi setiap hari di Irak, di Suriah, di Afghanistan, di Pakistan dan Yaman, Bahrain," kata Ali. "Jadi ketika Anda memiliki Presiden Trump mengunjungi Arab Saudi, mendukung perang mereka di Yaman, mendukung perang mereka di Bahrain, orang merasa bahwa Barat berkolusi dengan orang-orang ini ... hal ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan kebebasan dan demokrasi."


Dalam komentar yang disampaikan pada hari Selasa di Betlehem-Palestina yang diduduki oleh Israel, Trump menyatakan bahwa "teroris dan ekstremis, dan mereka yang memberi mereka bantuan dan keselamatan, harus diusir dari masyarakat kita selamanya."

Meskipun demikian, bagi Ali, kata-kata Trump adalah studi kasus tentang kemunafikan imperialis.

"Kami semua menyesalkan hilangnya nyawa orang-orang yang tidak bersalah... semua orang menyesalinya," katanya. "Tapi kita tidak bisa memiliki standar ganda, di mana kita mengatakan bahwa seseorang terbunuh di Eropa, hidup mereka lebih berharga daripada kehidupan sebagian besar Muslim di dunia. Dan kecuali Barat memahami bahwa standar ganda ini memancing dan membuat marah lebih banyak orang, itu akan berlanjut. "

Ali menyimpulkan dengan memperhatikan bahwa anak-anak Manchester harus diberi nama dan didiskusikan saat juga menghubungkan kematian mereka atas pembunuhan anak-anak yang seharusnya tidak perlu dilakukan dalam perang imperialis di Afghanistan, Irak dan Yaman.

sumber: telesurtv.net

No comments

Powered by Blogger.