Kiri Sosial membuka ruang bagi kawan-kawan yang ingin berkontribusi pada Kirisosial.blog. Kami menerima kontribusi dalam bentuk artikel terjemahan yang memuat tentang inspirasi gerakan yang partisipatif atau tentang inspirasi persatuan. Silahkan kirim terjemahan anda melalui inbox FB atau kirim melalui kirisosial@gmail.com. Terimakasih

PRESIDEN VENEZUELA AJAK RAKYAT MEMBENTUK MAJELIS KONSTITUANTE





Presiden Venezuela Meminta Majelis Rakyat Untuk Mengembalikan Konstitusi

Presiden Maduro akan mengambil langkah konstitusional untuk merevisi Undang-Undang Dasar Venezuela

Berbicara di hadapan puluhan ribu pendukungnya yang berkumpul saat perayaan hari buruh internasional, Presiden Nicolas Maduro mengumumkan rencanannya untuk membentuk badan konstituante guna mengubah konstitusi nasional Venezuela.

“Hari ini, di tanggal 1 Mei, saya mengumumkan akan menggunakan hak konstitusional presidensial saya sebagai kepala pemerintah, seperti yang tercantum dalam pasal 347, untuk mengumpulkan kekuatan konstituen sesungguhnya dari Rakyat Venezuela, yaitu para klas pekerja dan massa rakyat, untuk membentuk majelis konstituante nasional,” kata Presiden Maduro di hari Senin. 

Pemimpin Venezuela tersebut mendasari langkahnya sesuai dengan pasal 347 konstitusi Bolivarian, yang mengatur dan mengijinkan diadakannya sidang majelis konstituante nasional dengan tujuan “mengubah arah negara”.

“Saya akan menginisiasi pembentukan majelis konstituante yang keanggotaannya sangat komunal, dari klas pekerja, dan massa rakyat,” dia menambahkan.
 
Pengumuman mengejutkan ini datang di minggu-minggu ketika gelombang protes kelompok oposisi yang berujung kekerasan, yang telah menimbulkan korban jiwa lebih dari dua puluh empat orang, dan melukai lebih dari empat ratus orang, juga menimbulkan banyak kerusakan pada fasilitas publik baik rumah sakit dan sekolah, termasuk penjarahan pada tempat-tempat usaha kecil.

Konstitusi Bolivarian yang diterbitkan tahun 1999, merupakan hasil pemenuhan janji pemilu Hugo Chavez untuk menulis ulang undang-undang dasar Venezuela dengan melibatkan partisipasi massa rakyat. Konstitusi ini telah diakui secara luas sebagai salah satu yang paling maju di dunia, tidak hanya memperluas hak-hak sosial masyarakat, juga memberikan ruang bagi massa rakyat untuk langsung mengintervensi keputusan politik selain lewat pemilu.

Berdasar konstitusi, majelis konstituante akan terdiri dari 500 anggota, yang dipilih langsung oleh rakyat Venezuela. Dan, beberapa kursi juga akan dipilih dari perwakilan organisasi sektoral, termasuk di dalamnya dari kelompok mahasiswa, serikat buruh, juga dari sektor jasa. 

Pemerintah Venezuela menekankan pentingnya langkah ini untuk mengatasi konflik politik yang sedang berlangsung.

“Saya tidak ingin terjadi perang saudara,” tegas Maduro. “Apakah kalian ingin berdialog? Konstituante jawabannya! Apakah kalian ingin kedamaian? Konstituante jawabannya!”

Namun begitu, pemimpin oposisi, Henriqye Capriles justru menolak tawaran pemerintah, bahkan menganggapnya sebagai “kudeta.”
“Kami memberi peringatan pada semua pemimpin demokratik dunia, opini publik internasional, Maduro sedang mengupayakan kudeta dan memperparah krisis!” 

Menurut ahli konstitusi Hernan Escarra, selama majelis konstituante bersidang dan berproses, institusi negara yang sedang memerintah dapat tetap berjalan.

Pada tanggal 27 April, Venezuela mengumumkan pengunduran dirinya dari keanggotaan OAS, setelah berkali-kali ada upaya pemberian sanksi oleh Sekjend OAS, Almagro, yang mengaku-ngaku penegak demokrasi.

Almagro juga dicaci oleh delegasi Venezuela dan diplomat-diplomat Amerika Latin lainnya karena dukungan terbuka dia pada kelompok oposisi Venezuela, termasuk dukungannya pada usulan pemilu yang dipercepat sebelum 2018.

No comments

Powered by Blogger.