POROS KEKUATAN RAKYAT
Tugas Kita
Ditengah pertarungan antar elit--yang menengelamkan kasus-kasus rakyat, bahkan berhasil menarik dukungan rakyat ke salah satu pihak, atau bahkan membuat rakyat semakin apatis, maka tidak cukup lagi kita hanya berpikir (dan bertindak) untuk kepentingan organisasi kita saja (yang sangat kecil pengaruhnya), atau kita hanya bergerak dengan kekuatan kita(sekalipun mungkin saja benar sikap politik kita, namun lagi-lagi tidak punya pengaruh besar ke massa luas.
Karena kecilnya kekuatan kita itulah, maka rakyat terombang-ambing antara kubu politik NKRI harga mati atau berada pada kubu politik fundamentalisme agama, dua kutub yang seolah berbeda dalam penampakannya, tapi sama dalam isinya, yaitu politik anti demokrasi rakyat dan anti kesejahteraan rakyat, yang juga merupakan jiwa dari politik Orde Baru.
Ditengah pertarungan antar elit--yang menengelamkan kasus-kasus rakyat, bahkan berhasil menarik dukungan rakyat ke salah satu pihak, atau bahkan membuat rakyat semakin apatis, maka tidak cukup lagi kita hanya berpikir (dan bertindak) untuk kepentingan organisasi kita saja (yang sangat kecil pengaruhnya), atau kita hanya bergerak dengan kekuatan kita(sekalipun mungkin saja benar sikap politik kita, namun lagi-lagi tidak punya pengaruh besar ke massa luas.
Karena kecilnya kekuatan kita itulah, maka rakyat terombang-ambing antara kubu politik NKRI harga mati atau berada pada kubu politik fundamentalisme agama, dua kutub yang seolah berbeda dalam penampakannya, tapi sama dalam isinya, yaitu politik anti demokrasi rakyat dan anti kesejahteraan rakyat, yang juga merupakan jiwa dari politik Orde Baru.
Ya, inilah tugas kita, inilah yang sedang kita kerjakan--dengan kesungguhan dan keyakinan, bahwa sebuah konsolidasi gerakan rakyat--dengan perpektif demokrasi rakyat dan pro perjuangan kesejahteraan rakyat, harus diupayakan terbangun--terbentuk.
Sebuah konsolidasi yang lebih kuat legitimasinya ketimbang legitimasi politik masing-masing organisasi/kelompok, sebuah konsolidasi yang menampung berbagai keresahan rakyat dalam platform politik yang sesuai dengan situasi saat ini.
Dengan demikian, gaung perlawanan rakyat bisa muncul sebagai suara yang keras, menohok para elit yang sedang bertarung kekuasaan---bukan untuk menjadi sekutu salah satu kubu elit, tapi justru menjadi kekuatan baru yang bisa dipercaya rakyat, bukan elitlah sebagai solusinya, tapi persatuan gerakan rakyatlah yang menjadi solusi.
Dan ini bukan sekedar menyatukan antar pimpinan gerakan saja, atau antar organisasi gerakan saja---tapi soal menyatukan kekuatan rakyat secara luas---Rakyat dengan R besar.
Hentikan pertikaian antar kita yang tak perlu.
Kebangkitan Politik Orde Baru sedang mengancam—dan semakin brutal dalam bentuk politik rasisme, politik anti kebebasan berserikat, politik stigmaisasi, politik militeristik, politik pembangunan yang mengorbankan rakyat, politik hutang luar negeri, politik pro investor, politik pencabutan subsidi, politik upah murah, politik anti perbedaan pendapat dan anti protes rakyat, politik kriminalisasi suara-suara kritis, politik sensor media, politik manipulasi sejarah, politik imunitas bagi penjahat HAM, politik KKN, politik merusak lingkungan, politik diskriminasi perempuan dan kelompok-kelompok minoritas, politik penyeragaman dst.
Maka, melawan kebangkitan Orde Baru adalah tugas bersama seluruh rakyat untuk keluar dari carut marut situasi sekarang. Maka demokrasi rakyat menjadi jalan keluar untuk mengatasi politik Orde Baru.
21 Mei 2017, hari dimana Soeharto berhasil dipaksa mundur oleh gerakan massa reformasi 1998, adalah momentum penting bagi kita semua, bagi rakyat Indonesia--bahwa kita tidak mau politik Orde Baru kembali dominan dalam kehidupan kita. Dan akan kita jadi hari, dimana kekuatan kita akan siapkan dalam pertarungan yang lebih keras dihari-hari depan---pertarungan melawan kebangkitan politik Orde Baru.
Kita akan merajut sekuat-sekuatnya solidaritas antar kita, solidaritas kita dan rakyat, solidaritas antar rakyat. Kita akan sekuat-kuatnya berusaha membangun persatuan antar kita, persatuan kita dan rakyat, persatuan antar rakyat. Kita akan segigihnya membangun tradisi demokrasi rakyat antar kita; menghargai perbedaan antar kita-perbedaan kita dan rakyat, perbedaan antar rakyat bukan sebagai kelemahan tetapi sebagai kekuatan. Kita akan kokoh bekerja keras membangun organisasi-organisasi perlawanan, di pabrik-pabrik, di kampung-kampung, di desa-desa, di kota-kota, di kampus, di sekolah, dimanapun. Kita akan semakin militan menggelar aksi-aksi protes, aksi-aksi demontrasi, di jalan-jalan, di pusat-pusat kekuasan.
Makin bergairahlah kita melakukan pemogokan-pemogokan, dari yang skala kecil, hingga pemogokan-pemogokan nasional. Kita akan semakin banyak memproduksi bacaan-bacaan pergerakan, media-media pergerakan, juga sekolah-sekolah liar untuk mendidik kita—belajar bersama rakyat, menjadi pejuang-pejuang tangguh. Kita akan semakin sering melatih diri kita untuk membangun budaya partisipasi luas, dari kalangan anggota hingga rakyat luas sebagai bagian di dalam perlawanan kita melawan politik Orde Baru—politik massa mengambang.
Jangan bimbang, teguhkan langkah kita, kuatkan diri kita. Yakinlah Rakyat pasti menang!
Jangan bimbang, teguhkan langkah kita, kuatkan diri kita. Yakinlah Rakyat pasti menang!
No comments
Post a Comment