Kiri Sosial membuka ruang bagi kawan-kawan yang ingin berkontribusi pada Kirisosial.blog. Kami menerima kontribusi dalam bentuk artikel terjemahan yang memuat tentang inspirasi gerakan yang partisipatif atau tentang inspirasi persatuan. Silahkan kirim terjemahan anda melalui inbox FB atau kirim melalui kirisosial@gmail.com. Terimakasih

KEBANGKITAN GERAKAN MAHASISWA CHILE 2011



THE CHILEAN WINTER  

Menggambarkan pendidikan publik Chile sebagai salah satu sistem yang paling terpisah di dunia. Giorgio Jackson, salah satu pemimpin gerakan mahasiswa di Chile periode 2011, yang mana gerakan mahasiswa tersbut menyampaikan kritik kuat dan tajam terhadap pemerintahan demokratik di Chile, yang sedang mempersiapkan visinya untuk sebuah penrjanjian sosial baru di negara Amerika Selatan.

Berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh CLAS/Center for Latin American Studies, Jackson, selaku presiden Federasi Mahasiswa Universitas Katolik Chile (Federación de Estudiantes de la Universidad Católica de Chile/ FEUC), mengkritik tanggapan pemerintah tengah-kanan atas demonstrasi nasional yang paling kuat dan meluas dalam cacatan sejarah generasi. Pers internasional menjuluki demo itu "The Chile Winter", gerakan yang dipimpin oleh mahasiswa selama berbulan-bulan membawa negara ini ke dalam badai. Meskipun demonstrasi sebelumnya terlihat sejak pertengahan tahun pertama masa jabatan Presiden Piñera, terutama aksi menentang persetujuan proyek pembangkit listrik tenaga air di Patagonia (HydroAysen), mereka yang terlibat sangatlah banyak, para pemrotes melihatkan kecerdikannya dan juga dukungan terhadap tuntutan mereka telah mampus merepresentasikan mayoritas orang Chile, yang mana tidak hanya terhadap pemerintahan saat ini, tetapi juga pada pembangunan ekonomi dan politik dengan sebuah demokrasi yang lebih stabil di wilayah ini.

Ini adalah kali pertana dalam 20 tahun terakhir, dimana gerakan sosial yang kuat telah menantang politik berbasis konsensus pada kekuatan inti dari transisi demokrasi Chile yang sukses. Reformasi neoliberal yang diberlakukan selama rezim otoriter Pinochet (1973-1990)--sebagian besar tidak diubah oleh koalisi partai-partai (Concertación) kiri-tengah (1990-2010), dan oleh karena itu, dasar-dasar model "Washington Consensus" di Chile dipertahankan, dalam beberapa kasus, neolib kembali mengakar. Seperti yang terjadi pada sistem pendidikan saat ini, dengan penekanan pada peran anak perusahaan negara yang dibangun di atas landasan teoritis pro-privatisasi yang sama dengan sistem jaminan sosial, pensiun dan kesehatan Chile. Oleh karena itu, ketika pelajar mengkritik model pendidikan, mereka juga menentang kebijakan-kebijakan dari Concertación yang lebih luas, oleh karena itu pihak oposisi merasa juga kesulitan mencari alasan logis untuk menanggapi tuntutan mereka.


Dalam pidatonya, Jackson menggambarkan tentang buruknya kebijakan pendidikan di Chile. Dia menggambarkan sistem pendidikan sebagai sebuah sistem di mana ketidaksetaraan, dimulai dengan pemisahan-pemisahan sejak sekolah dasar. "Keseluruhan sistem dibiayai dengan berhutang, tidak ada biaya tetap dan tidak ada rencana perluasan penerimaan untuk sekolah negeri."93 persen populasi dilayani dengan surat hutang, dan setengah dari mereka mengakses swasta bersubsidi yang memiliki hak untuk menyeleksi pelajar. Surat hutang tersebut hanya untuk pendaftaran murid, sedangkan biaya tetap tidak termasuk didalamnya. Oleh karena itu, keluarga harus membayar lebih dari nilai hutang-- untuk sekolah yang mereka anggap lebih baik. Alhasil, laporan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) disebut sebagai salah satu integrasi sosioekonomi yang terendah di dunia.

Menurut Jackson, sistem pendidikan saat ini secara efektif mengurangi pembiayaan untuk pendidikan publik dengan membiarkan pengelola swasta untuk "bersaing" dibawah peraturan yang tidak adil. Meskipun sistem ini dirancang untuk menggunakan pasar sebagai pendorong kualitas, meningkatkan pilihan dan mendorong inovasi, alhasil pendidikan banyak diperdebatan oleh para periset.

Indikator lain yang mengkonfirmasi tren dari pemaparan Jackson, yakni Pendidikan Tinggi di Chile adalah salah satu yang termahal di dunia, mengkonsumsi hingga 40 persen dari anggaran keluarga berpenghasilan menengah. Pada saat yang sama, pengeluaran publik per pelajar adalah yang terendah di antara negara-negara OECD yakni sebesar $ 3.500 per tahun, dibandingkan dengan rata-rata OECD sebesar $ 8.831. Belanja publik untuk pendidikan tinggi sebagai sebuah persentase PDB juga jauh di bawah rata-rata OECD 4,6 persen. Belanja publik untuk pendidikan tersier sebagai proporsi PDB adalah salah satu yang terendah di dunia sebesar 0,5 persen. Akhirnya, mahasiswa Chile yang lulus dengan beban tingkat hutang tertinggi, yang erat hubungannya dengan pendapatan masa depan di dunia (174 persen).

Meskipun demikian, pendidikan tinggi diliberalisasi sejak tahun 1980an, dimana jumlah universitas meledak selama masa kedudukan koalisi Concertación: dari delapan di tahun 1980 menjadi lebih dari 60 di tahun 2011. Sementara regulasi-regulasi secara formal telah mencegah perguruan tinggi untuk "mendapatkan keuntungan", namun uang sekolah telah meningkat sebesar 60 persen Dalam 12 tahun terakhir, membuat universitas Chile menjadi yang termahal di dunia. Terlepas dari manfaat cakupan yang meningkat (tujuh dari 10 pelajar yang masuk perguruan tinggi), perbedaan besar kualitas tetap ada di antara universitas, dan mereka cenderung meniru pola pemisahan yang diadopsi dari pendidikan dasar dan menengah. Negara tidak memiliki peran penting dalam mengatur dan memberlakukan standar minimum.




Bagaimanapun, bagi semua tokoh yang mencolok, situasi ini bukanlah hal baru di Chile. Jadi, teka-teki penting tentang mobilisasi yang dipimpin oleh pelajar adalah: Mengapa Sekarang? Seperti yang dijelaskan Jackson, berbagai elemen dapat berkontribusi terhadap ruang lingkup dan keberhasilan gerakan tersebut. Pemimpinnya - baik Jackson dan Camila Vallejo, presiden Federasi Mahasiswa Universitas of Chile (Federación de Estudiantes de la Universidad de Chile/FECH) - dengan cepat diangkat statusnya menjadi tokoh masyarakat, melebihi pemimpin oposisi, baik dalam daya tarik media ataupun kredibilitas. Conferderation of student associations yang terorganisir dengan baik mampu memobilisasi sejumlah besar pelajar perguruan tinggi dan sekolah menengah atas melalui demonstrasi jalanan dan pendudukan bangunan umum. Media sosial juga digunakan, seperti dalam gerakan "Arab Spring", untuk mengkoordinasikan aktivitas, demonstrasi-demontrasi dan inovasi "flash mobs".

Karena sebuah faktor sosiologis, Jackson menunjukkan fakta bahwa dia adalah generasi pertama "tanpa rasa takut." Mereka cukup muda untuk tidak memiliki pengalaman pribadi dengan rezim otoriter Pinochet, yang lahir sekitar masa transisi demokrasi. Juga, generasinya berpartisipasi dalam salah satu mobilisasi publik selama pemerintahan Concertación: "Revolusi Penguin" 2006 - yang disebut karena seragam sekolah hitam-putih pemrotes - yang muncul pada tahun pertama Presiden Bachelet di kantor. Pelajar SMA yang berbaris pada tahun 2006 memprotes banyak kebijakan yang sama dengan yang dihadapi pelajar saat ini. Sementara mereka berhasil membuat beberapa kemajuan-kemajuan di bawah Presiden Bachelet, secara keseluruhan mereka kecewa dengan hasilnya. Gerakan mahasiswa yang terbaru memberi mereka kesempatan untuk mencoba lagi dengan taktik yang berbeda. Di bawah pemerintahan sayap kanan, pengaruh simbolis koalisi yang mengalahkan Pinochet tidak ada di sana untuk menghentikan gerakan protes melalui negosiasi. Keraguan politik dan beberapa kesalahan publik dari pemerintahan Piñera mungkin juga berperngaruh pada ketahanan dan kekuatan “the Chilean Winter”. Sampai saat ini, dua menteri pendidikan telah jatuh sebagai konsekuensi langsung dari gerakan tersebut.

Semua faktor yang disetujui bersama ini membantu menjelaskan mengapa gerakan mahasiswa mulai berakar dan tumbuh pada tahun 2011. Namun, prngalaman utama yang ditawarkan oleh Jackson, yang dikonfirmasi oleh beberapa jajak pendapat, adalah bahwa gerakan mahasiswa tersebut merupakan ekspresi ketidakpuasan yang meluas di antara masyarakat Chile dengan status qua atas politik dan sosioekonomi. Meskipun ada situasi ekonomi yang stabil dengan hitungan paling standar (7,3 persen pengangguran, pertumbuhan PDB 5,2 persen, kenaikan inflasi 3,3 persen pada tahun 2011), sebuah laporan Latinobarómetro 2011 menunjukkan bahwa tingkat kepuasan dengan sistem demokrasi turun 24 poin dari tahun sebelumnya menjadi 32 persen. Selain itu, penduduk yang menganggap bahwa kebijakan publik yang terbaik di negara ini adalah pendidikan hanya 1 persen, dibandingkan rata-rata 33 persen di Amerika Latin.

Rakyat Chile tampaknya tidak puas dengan pemimpin politik mereka. Pada bulan Desember 2011, Centro de Estudios Públicos melaporkan bahwa tingkat persetujuan terhadap Presiden Piñera telah turun ke titik terendah yang baru sebesar 23 persen. Penanganan kebijakan pendidikannya ditolak oleh 67 persen rakyat Chile, dan mayoritas mendukung demonstrasi mahasiswa (62 persen), sambil menolak universitas "untuk profit" (75 persen). Piñera tidak sendirian dalam menghadapi kemarahan publik. Tingkat persetujuan terhadap koalisi Concertación juga turun ke titik terendah sepanjang masa (16 persen), sementara koalisi pemerintahan tersebut melihat dukungannya berkurang setengahnya, menjadi 20 persen. Ketidakpuasan yang meluas dengan pilihan yang ada juga terlihat dari berkurangnya jumlah masyatakat Chile yang mengidentifikasi diri mereka dengan koalisi politik: 60 persen sepenuhnya tidak terafiliasi pada tahun 2011. Selanjutnya, 30 persen warga percaya bahwa demokrasi di Chile berfungsi buruk atau sangat buruk, sementara hanya 16 Persen percaya bahwa itu bekerja dengan baik atau agak baik.

Oleh karena itu, Gerakan tersebut tampaknya telah mengkristalkan ketidakpuasan yang berkembang di antara masyarakat Chile dengan sistem politik maupun ekonomi. Inilah yang Jackson jelaskan saat dia mendiskusikan tujuan gerakan mahasiswa: "Kami tidak menuntut perubahan yang bersifat sementar lagi dalam sistem pendidikan Chile, tapi reformasi struktural yang meninggalkan 'politik konsensus' yang mencirikan politik Chile seperti 20 tahun terakhir." Menurut Jackson, "obsesi" kiri-tengah dengan melindungi status quo merupakan akar kegagalan sistemik saat ini. Pelajar meminta perubahan struktural yang mencakup penghentian desentralisasi pendidikan ke pemerintah daerah ("de-municipalization") dan transformasi radikal struktur pembiayaan untuk mencerminkan komitmen sejati terhadap pendidikan publik. Permintaan penting lainnya adalah "stop pendidikan untuk profit" melainkan terapkan pendidikan publik gratis di semua tingkat.

Politik reformasi tetaplah tidak pasti. Jackson menggambarkan ketidakmauan pemerintah untuk mengambil bagian dalam negosiasi yang berarti, sebagai bagian dari strategi yang bertujuan untuk menunggu pergerakan tersebut kehilangan kekuatannya. Dia menolak taktik pemerintah, seperti memberi label tuntutan palajar sebagai "radikalisme." "Satu-satunya hal yang benar-benar radikal" menurut Jackson "adalah pembelaan pemerintah atas sistem yang mengasingkan ini." Kepada para pelajar, dia menekankan, bahwa "sistem ini telah bangkrut secara moral. "

Banyak tuntutan pelajar telah dipenuhi dengan skeptisisme, tidak hanya oleh pejabat pemerintah, tetapi juga oleh pemimpin oposisi dan analis kebijakan, yang berpendapat bahwa mereka tidak layak, karena negara tersebut tidak siap untuk meningkatkan belanja publik ke tingkat yang dibutuhkan, dan juga Tidak adil, karena pendidikan gratis berarti mengalihkan uang ke orang terkaya. Jackson berpendapat bahwa cara untuk menjadikan pendidikan gratis yang universal dan bersifat berkelanjutan serta setara adalah mendapatkan dana melalui reformasi pajak pada perusahaan dan orang kaya. Usulan ini didukung oleh para ekonom arus utama di Chile, dan ini dipandang sebagai "pertempuran besar" berikutnya untuk gerakan tersebut.



Penjabaran gerakan pelajar ini sebagai bagian dari usaha yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Chile, Jackson mengatakan bahwa penolakan terhadap pemerintah saat ini untuk membungkuk pada tekanan publik yang luar biasa serupa dengan pengambilan keputusan diatas "cek kosong" selama empat tahun. Cara memahami tata kelola ini bisa membantu menjelaskan keterasingan dan keresahan yang meluas di kalangan orang Chile, terutama kaum muda, dengan sistem politik. Melihat stabilitas politik sebagai masalah, Jackson berbicara tentang perlunya meningkatkan secara radikal demokrasi perwakilan ini. Dia berpendapat bahwa mekanisme demokrasi langsung, registrasi otomatis dan terutama reformasi sistem pemilihan binomial telah menguntungkan kedua koalisi politik tersebut, sambil mencegah partai-partai kecil dan independen untuk memperoleh perwakilan di Kongres, merupakan kunci untuk mempertajam kualitas pemerintahan dan membangun kembali kepercayaan rakyat Chile di dalam lembaga-lembaga demokratis mereka.

Untuk semua kekuatan yang muncul di jalanan, pada akhir tahun 2011, catatan pergerakannya beragam. Para pemrotes telah berhasil mendesak reformasi pendidikan ke puncak agenda politik, dan tidak mungkin menteri yang baru diangkat (seorang teknokrat dengan pengalaman pendidikan) akan terus menolak semua masalah utama pelajar. Di sisi lain, sistem politik Chile yang hiper-presidensial memungkinkan koalisi yang berkuasa mengendalikan persyaratan keterlibatan dan menghalangi perubahan besar. Selama diskusi anggaran 2011, pihak Concertación tidak dapat merebut konsesi apapun dari pemerintahan Piñera, meskipun memegang mayoritas di Senat. Penentangan mereka terhadap anggaran pendidikan, yang tidak mengandung kenaikan dana untuk pendidikan publik, Direduksi dengan tindakan simbolis, dan usulan undang-undang tersebut dikeluarkan tanpa perubahan besar.

Meskipun begitu, demonstrasi kemungkinan akan berlanjut pada tahun 2012, tanpa adanya hubungan nyata dengan partai oposisi atau cara alternatif untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan, pelajar akan merasa sulit untuk mempertahankan semangat protes tahun 2011. Pada saat momok pencalonan mantan presiden Bachelet pada pemilihan 2013 tampak besar dalam panggung politik Chile, sebagian besar masa depan "ketidakpuasan pada musim dingin" ini akan bergantung pada kemampuan pelajar untuk melembagakan tuntutan mereka dengan membangun koalisi dengan tokoh sosial lainnya dan dengan berpartisipasi dalam arena politik. Pada bulan Januari 2012, Jackson sendiri mengambil langkah pertama ke arah ini dengan mendirikan sebuah organisasi politik baru yang disebut "Revolución Democrática" (Revolusi Demokratik) bersama tokoh sosial, buruh dan pemimpin populer lainnya.






Giorgio Jackson adalah presiden FEUC/Federasi Mahasiswa Universitas Katolik Chile (Federación de Estudiantes de la Universidad Católica de Chile) periode 2010-11 dan salah satu pemimpin utama demonstrasi mahasiswa tahun 2011. Dia berbicara untuk CLAS/Center for Latin American Studies pada tanggal 30 November 2011.


Penulis: Ernesto Muñoz-Lamartine Ph.D. (Mahasiswa di Goldman School of Public Policy di UC Berkeley.)

Sumber: clas.berkeley.edu


1 comment

Unknown said...

terimakasih infonya, kunjungi http://bit.ly/2qix4Hb

Powered by Blogger.