PEREMPUAN ARGENTINA MENDUDUKI KOTA UNTUK LAWAN KEKERASAN
Satu
perempuan terbunuh setiap 18 jam di Argentina. Organisasi perempuan menuntut agar
hal ini berhenti.
Di tengah kekerasan
gender dan feminis yang terus berlanjut di Argentina dan seluruh Amerika Latin,
para pemrotes telah memasang tenda di depan Dewan Perempuan Nasional pada hari
Kamis, menuntut agar pemerintah mengambil tindakan tegas untuk mencegah
meningkatnya masalah yang telah diabaikan secara sistematis ini.
Pendudukan tersebut, melibatkan pemrotes dari gerakan perempuan dan hak asasi manusia, dimulai pada
hari Kamis dengan Kampanye Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
meneruskan pertemuan di hari Rabu antara organisasi perempuan dan kepala Dewan
Perempuan Nasional, Fabiana Tuñez.
Organisasi perempuan yang
menekan pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih serius dalam kekerasan
gender dan feminis mengatakan bahwa pertemuan tersebut tidak menghasilkan
solusi yang tepat untuk mengatasi masalah mereka. Dalam menghadapi apa yang
telah dikecam sebagai kelambanan tindakan pemerintah dalam penanganan kasus
ini, para pemrotes mengancam akan melanjutkan kemah mereka tidak jauh dari luar
markas dewan di pusat kota Buenos Aires, persis di sekitar Istana Kepresidenan.
Organisasi perempuan
mempresentasikan 17 poin tuntutan ke dewan tersebut, termasuk mengatur dan
menyaring media yang mempromosikan objektivitas dan kekerasan terhadap
perempuan, sebuah undang-undang darurat tentang kekerasan gender, memperbaiki
pusat perawatan, prospek pekerjaan dan perwakilan hukum dari mereka yang rentan
terhadap kekerasan gender.
Kampanye tersebut juga
menyerukan pelayanan terhadap kasus-kasus feminis dan waria harus sebaik program
kesehatan seksual dan aborsi. Kemah tersebut diisi dengan konferensi pers,
panel dan lokakarya dengan pembicara tamu, acara radio terbuka dan malam
budaya, di tengah tenda yang berada di posisi saling bersebrangan.
Ketua penyelenggara,
Sabrina Bruno mengatakan bahwa pemerintah "tidak menawarkan program pencegahan
dan pemberantasan" terhadap masalah tersebut. "Kenyataannya jelas;
Sampai sekarang seorang feminis terdaftar setiap 30 jam, namun sejauh ini angka
pembunuhan malah meningkat menjadi satu perempuan yang dibunuh setiap 18 jam.
"
Memang, pada sebuah
laporan di bulan Februari oleh Institut Wanda Taddei dari Argentina menemukan
bahwa 57 perempuan telah terbunuh di Argentina sejauh 2017, salah satu tingkat
tertinggi di wilayah ini. Dari 25 negara dengan tingkat kekerasan tertinggi
terhadap perempuan, Amerika Latin
menempati posisi ke 14. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, 98 persen feminis
tidak terdeteksi di wilayah tersebut.
Didorong oleh sejumlah
pembunuhan yang terdokumentasi dengan baik dan kekebalan hukum yang sistematis,
gerakan protes melawan kekerasan gender dan feminis telah mulai menunjukkan
taringnya di Argentina dan wilayah sekitarnya, mereka berkumpul dan meneriakkan
"Ni Una Menos,"
Sumber: telesurtv.net
1 comment
Artikelnya sgt bermanfaat
Post a Comment